Perjudian Lampard di Everton: Ingatkan Masa Kelam di Chelsea dan Predikat Pelatih Gagal Liga Inggris
Sengaja didatangkan untuk menjadi juru selamat Everton dari ancaman degradasi, Lampard belum mampu menunjukkan magisnya dalam meracik strategi.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Frank Lampard sedang pening bukan main menangani tim Liga inggris, Everton.
Sengaja didatangkan untuk menjadi juru selamat Everton dari ancaman degradasi, Lampard belum mampu menunjukkan magisnya dalam meracik strategi.
Justru sebaliknya, Everton terus menorehkan hasil minor dan membuat The Toffees menjadi tim Liga Inggris yang berada dalam jurang degradasi.
Rekor Lampard bersama Everton begitu buruk, Richarlison dan kolega hanya mampu meraih satu kemenangan dalam enam laga mereka di Liga Inggris.
Terakhir, The Toffees menyerah dengan skor 1-0 menghadapi Wolves dalam pekan ke-28 Liga Inggris pada (13/03/2022).
Hasil tersebut membuat Everton kini terlempar di posisi 17 klasemen Liga inggris dengan hanya mengumpulkan 22 angka.
Baca juga: Hasil Liga Inggris - Arsenal Atasi Leicester 2-0, Arteta Tatap Liga Champions & Lawan Liverpool
Baca juga: Kunci Kebangkitan Barcelona di Liga Spanyol: Kecerdasan Xavi Poles Atribut Spesial Ferran Torres
Poin yang mereka kumpulkan sama dengan torehan Watford yang berada di zona degradasi, beruntung The Toffees unggul perihal agresifitas gol.
Mengalami lima kali kekalahan dan satu hasil kemenangan dari enam laga di Liga Inggris membuat kemampuan Lampard dalam meracik strategi mulai dipertanyakan.
Apalagi, notabennya sebagai juru taktik asal Inggris, semakin membuat khalayak ragu dengan etos kerjanya sebagai pelatih.
Faktanya, pelatih lokal asal Inggris memang dipandang sebelah mata oleh berbagai khalayak dan tim-tm besar.
Di tim big six saja, tak ada satupun yang ditangani oleh pelatih asli asal Inggris.
Sebenarnya, asa untuk menghadirkan pelatih lokal hebat pernah terlahir dalam diri Frank Lampard.
Di musim 2019/2020, pelatih muda berusia 43 tahun tersebut dipercaya untuk menukangi bekas tim yang membesarkan namanya, Chelsea.
Musim pertamanya bersama Chelsea berjalan begitu meyakinkan, ia berhasil membawa The Blues untuk finish di peringkat empat klasemen Liga Primer Inggris.
Baca juga: Jadwal Liga Champions Leg 2 Babak 16 Besar, Man United vs Atletico Madrid, Juventus Harapan Italia