Penyesalan Besar Yarmolenko, Kirim Istri dan Anak ke Kiev Sehari Sebelum Invasi Rusia, Setop Perang
Andriy Yarmolenko mengungkapkan penyesalan besar yang dilakukannya adalah mengirim semua anggota keluarganya ke Kiev sehari sebelum invasi Rusia.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Pesepak bola West Ham United, Andriy Yarmolenko mengungkapkan penyesalan besar yang dilakukannya adalah mengirim semua anggota keluarganya ke Kiev Ukraina, sehari sebelum invasi.
Diakuinya hal itu adalah kebodohannya karena tidak tahu apa yang akan terjadi.
Yarmolenko mengirim keluargannya ke Ukraina sehari sebelum invasi Rusia ke Ukraina. Pemain West Ham itu menceritakan pengalaman buruk di bulan Februari.
Andry Yarmolenko telah mengungkapkan bahwa dia tidak dapat berbicara ketika keluarganya tiba di Ukraina, sehari sebelum invasi Rusia ke negara itu.
Istri dan anak pemain West Ham United itu berada di Ukraina untuk menemui dokter.
Namun pada hari berikutnya, presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.
"Ketika semuanya dimulai, pada 24 Februari, saya tiba di tempat latihan dan bahkan tidak bisa berbicara," kata Yarmolenko kepada Football 1/2/3 dikutip dari Marca. “Air mata saya mengalir. Saya meminta pelatih untuk membiarkan saya pulang".
"Saya tidak percaya ini bisa terjadi. Saya mengirim keluarga saya ke Kiev karena anak saya harus bertemu dengan dokter".
"Bisakah Anda bayangkan seperti apa saya ketika itu dimulai keesokan paginya? Saya hanya ingin lari, dan rasanya kepala saya terbentur tembok. Bodohnya saya mengirim keluarga saya ke Kiev dan saya diam di London."
Yarmolenko, yang kembali ke sepak bola pada 13 Maret melawan Aston Villa dan mencetak gol di Stadion London, mengatakan dia perlu kembali ke olahraga yang dia sukai untuk mengalihkan perhatiannya dari konflik.
"Saya tidak bisa tidur atau makan, saya terus-menerus menelepon kerabat saya," kata Yarmolenko.
"David Moyes mengatakan kepada saya bahwa saya dapat memilih untuk berlatih atau tidak dan bahwa saya harus melakukan semua yang saya bisa untuk memastikan keselamatan keluarga saya".
"Saya harus tetap profesional jadi saya kembali. Saya menjadi gila dan perlu dialihkan perhatiannya."
Seperti apa kehidupan di Ukraina?
Pria berusia 32 tahun itu memberikan 75.000 pound (Rp 1,4 miliar) kepada Angkatan Bersenjata Ukraina untuk membantu mempertahankan negara dari invasi Rusia.
Yarmolenko mengaku takut membicarakan perang.
"Yang ada di sana, di mana terjadi penembakan terus-menerus, mereka berada di tempat perlindungan bom," tambah Yarmolenko.
"Mereka bersembunyi di ruang bawah tanah, seperti semua orang".
"Sejujurnya menakutkan untuk membicarakannya - memikirkan betapa permusuhan terus-menerus terjadi ketika saya melihat apa yang dilakukan terhadap desa-desa".
"Saya sekarang tanpa air mata. Tidak mungkin untuk melihatnya."
Pesan Yarmolenko
Orang Ukraina mendesak orang untuk saling membantu dan menunjukkan bahwa tidak semua orang mampu berperang.
"Pesan saya adalah tidak semua orang bisa berperang," kata Yarmolenko.
"Tidak semua orang bisa menembak. Sekarang kita harus saling membantu. Jika tidak, maka tidak ada orang lain selain diri kita sendiri yang akan membantu".
“Saya yakin kita pasti tidak akan kalah dengan negara manapun, makanya saya berusaha membantu kampung halaman saya".
"Saya mengerti begitu semua ini akan berakhir, banyak anak akan ditinggalkan menjadi tanpa orang tua, banyak keluarga akan ditinggalkan tanpa rumah. Kita harus membangun bersama dan saling membantu."
Kampanyekan Setop Perang di Ukraina
Andriy Yarmolenko turut berkampanye untuk menghentikan perang di Ukraina. Dalam beberapa postingan di Instagram, dia mengunggah video dan foto ajakan untuk menghentikan perang.
"Hentikan perang di Ukraina," dalam sebuah postingan video.
Sedangkan dalam postingan lain, dia menulis, Stop War dengan tagar.