Supremasi Bayern Munchen, Adaptasi Brilian Nagelsmann, Ketajaman Lewandowski, Peran Winger Die Roten
Kemenangan 3-1 atas Dortmund membuat torehan 75 angka yang Munchen kumpulkan mustahil untuk dikejar tim lain meski Liga Jerman masih menyisakan 5 laga
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Nagelsmann mempertahankan skema Flick dengan bermain di skema 4-2-3-1, namun sentuhan berbeda pada cara dia memanfaatkan lini sayap Die Roten.
Ia meninggalkan peran inverted winger yang menjadi senjata Flick di musim lalu, Sane yang berkaki kidal ia taruh di sisi kiri penyerangan, sedangkan Gnabry dan Coman menempati arah yang berlawanan.
Hal tersebut membuat catatan gol dan assist para winger Die Roten lebih mencolok, rata-rata xA dan xG mereka juga mentereng.
Terutama Leroy Sane, winger asal Jerman itu ia sulap menjadi pemain versatile yang tak hanya handal dalam aspek mencetak gol dan assist, melainkan mengatur serangan Munchen di sepertiga akhir.
"Itu adalah tentang membawa dia (Sane) kembali kualitasnya ke lapangan dan meningkatkan hasilnya," Kata Nagelsmann dilansir laman resmi Bayern Munchen.
"Itu yang terpenting, terutama kontra lawan-lawan yang bermain bertahan ke dalam," jelasnya.
Saya bukan penyihir juga, namun saya ingin menunjukkan kepadanya, kita akan melihat Sane yang lebih hebat," tungkas juru taktik berusia 34 tahun itu.
Dan benar saja, Sane menjadi salah satu winger terbaik di dunia saat ini, pergerakannya dari sisi kiri dan tengah membuat serangan Munchen begitu rancak.
Kerja samanya bersama Thomas Muller di sepertiga akhir mampu melayani Lewandowski untuk terus mencetak gol dan menorehkan rekor.
Sane adalah pemain yang berada dalam bayang-bayang kegemilangan barisan pemain depan Die Rotten.
Meski begitu, ia akan terus tampil di lapangan, melaksanakan tugasnya sebagai pelayan dan memberi 3 poin di tiap minggunya bagi Bayern Munchen untuk memenangkan barisan gelar bergengsi.
(Tribunnews.com/Deivor)