Supremasi Bayern Munchen, Adaptasi Brilian Nagelsmann, Ketajaman Lewandowski, Peran Winger Die Roten
Kemenangan 3-1 atas Dortmund membuat torehan 75 angka yang Munchen kumpulkan mustahil untuk dikejar tim lain meski Liga Jerman masih menyisakan 5 laga
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Gnabry yang memiliki tubuh kekar dan kecepatan, seringkali mampu merangsek masuk ke kotak penalti dari sisi sebelah kanan penyerangan Die Roten.
Bahkan, Lewandowki yang menjadi striker no 9 seringkali berada di samping untuk memberi ruang kepada Gnabry.
Hal tersebut bukannya merugikan Lewandowski, justru itu memberi ruang untuk Lewy agar pergerakannya tak mudah dibaca lawan.
Torehan gol dan assist Gnabry cukup seimbang musim ini, ia mampu mencetak 16 gol dan 10 assist dari 42 pertandingan bersama Die Roten.
Itu Gnabry dari sisi kanan, di sisi kiri ada Leroy Sane yang juga memiliki impact yang begitu besar untuk lini serang Bayern Munchen.
Musim lalu, Leroy Sane berhasil mencetak 10 gol dan 12 assist di semua kompetisi untuk Die Roten, dengan rasio satu assist per 119 menit.
Jika di musim lalu ia bermain sebagai inverted winger, Julian Nagelsmann memberi sentuhan yang berbeda untuknya.
Eks pemain Manchester City itu bermain di sisi kiri die roten, dan lebih sering menjemput bola di tengah, untuk membantu Muller menjembatani serangan Munchen.
Hal tersebut membuat serangan Die Roten begitu moncer, dilansir FBref, xG kumulatif mereka berada di angka 34.8 dengan rata-rata gol 3.42 per pertandingannya.
Ya, pemain asal Jerman ini juga dikenal memiliki umpan kaki kiri yang berkualitas, progressive passes Sane berada di angka 3.43 per pertandingan.
Maka tak heran jika rata-rata gol Lewandowski berasal dari kakinya.
Tak hanya pandai memberi umpan, ia juga memiliki catatan dribble yang mentereng.
Dribbles completed pemain berusia 25 tahun tersebut ada di angka 3.77 per pertandingan, menjadi yang tertinggi di antara pemain Munchen lainnya.
Pendekatan Julian Nagelsmann di Bayern Munchen memang tak banyak berubah dengan juru taktik sebelumnya, Hansi Flick.