Giovanni van Bronckhorst, Pelatih Rangers Keturunan Indonesia ini Berhasil Bawa Rangers Naik Level
Selangkah lagi, Glasgow Rangers berpeluang mengangkat trofi Piala Liga Europa jika mereka berhasil mengalahkan Eintrach Frankfurt di final, Kamis.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, SEVILLA- Selangkah lagi, Glasgow Rangers berpeluang mengangkat trofi Piala Liga Europa jika mereka berhasil mengalahkan Eintrach Frankfurt di final, Kamis (19/5/2022).
Keberhasila mereka ke final Liga Eropa ini tidak terlepas dari tangan dingin pelatih Giovanni van Bronckhorst.
Dia adalah pelatih berkebangsaan Belanda keturunan Maluku, Indonesia.
Giovanni van Bronckhorst berhasil menyulap tim Rangers dari yang kurang diperhitungkan di pentas Eropa, menjadi salah satu kekuatan besar di Eropa.
Rangers seperti telah terlahir kembali di Eropa di tangan Van Bronckhorst.
Dia telah membawa mereka ke level baru, kata McCann
Sejak dipercaya menjadi pelatih Rangers menggantikan Steven Gerrard, Giovanni van Bronckhorst melakukan perubahan yang sangat berarti untuk kebangkitan tim.
Dulu, Rangers adalah tim yang bisa dibilang tim penggembira di Eropa.
Sungguh gila untuk berpikir bahwa kurang dari lima tahun yang lalu, pelatih asal Portugal bernama Pedro Caixinha harus berdebat dengan penggemar Rangers yang marah setelah mereka tersingkir dari Eropa melawan tim kecil dari Luksemburg, Progres Niederkorn.
Sekarang pendukung Rangers bisa menikmati pertandingan final dengan tim Jerman Eintracht Frankfurt.
Membangun kembali dimulai di bawah Steven Gerrard dengan bos baru Van Bronckhorst mengambil tongkat estafet kepemimpinan pada bulan November.
Mantan bintang Rangers Neil McCann tahu klub itu dilahirkan kembali di Eropa dengan legenda Liverpool, tetapi dia menganggap mereka terus berubah tanpa henti di bawah pelatih keturunan Indonesia asal Belanda itu.
McCann mengatakan kepada SunSport: “Di Eropa, Giovanni telah membawa Rangers ke level yang lebih tinggi. Dia sangat pintar dalam hal taktiknya di pertandingan Eropa," katanya dikutip The Sun.
“Pada awalnya ketika Gio mengambil alih itu lebih terstruktur dan Tavernier dan Borna Barisic lebih seperti bek sayap dan mereka tidak maju sebanyak yang mereka lakukan di bawah Steven Gerrard".