Fiorentina vs Juventus: Menang, atau Tak Ikut Kompetisi Eropa, Misi Fiorentina saat Menjamu Juventus
Misi Fiorentina saat menjamu Juventus pada laga penghabisan Serie A di Stadion Artemio Franchi, Firenze, Minggu (22/5) dini hari
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, FIRENZE- Misi Fiorentina saat menjamu Juventus pada laga penghabisan Serie A di Stadion Artemio Franchi, Firenze, Minggu (22/5) dini hari nanti sangatlah jelas, dan sederhana: harus menang!
Jika kalah, atau seri, mereka berpotensi terpental dari kancah berlaga di Eropa musim depan, apakah itu di Liga Europa, maupun di Liga Konferensi Eropa. Posisi La Viola memang masih sangat rawan.
Saat ini mereka di peringkat tujuh klasemen dengan 59 poin dari 37 laga.
Posisi tujuh di Serie A ini akan mendapatkan jatah bermain di Liga Konferensi Eropa.
Namun, skuat asuhan Vincenzo Italiano ini masih bisa disalip oleh Atalanta yang berada di peringkat delapan dengan poin sama, dan cuma kalah selisih gol.
Jika Fiorentina kalah dari Juventus, dan Atalanta bisa menggebuk Empoli, maka La Viola akan tergeser ke peringkat delapan, dan harus melupakan mimpi ke Eropa.
Di sisi lain, jika bisa mengalahkan Juventus, La Viola juga bisa berpeluang naik derajat, merasakan Liga Europa musim depan.
Syaratnya, AS Roma yang ada di peringkat enam dengan 60 poin kalah, atau seri melawan Torino.
Maka pilihan La Viola memang hanya satu, tak ada yang lain, yakni harus mengalahkan Juventus dini hari nanti.
Pelatih Italiano sudah menyiapkan skuat terbaiknya untuk pertempuran penghabisan ini.
Dia kemungkinan akan mengirimkan starter yang sama seperti saat dihancurkan Sampdoria
4-1 pekan lalu.
Jika Odriozola fit, dia akan menjadi starter, dan satu-satunya pertanyaan lain adalah di sayap (Jonathan Ikoné atau Riccardo Saponara) dan lini tengah (Alfred Duncan atau Youssef Maleh).
Juve tampaknya akan memilih untuk memarkir bus di Artemio Franchi. Jadi pekerjaan rumah terbesar untuk Fiorentina adalah mencari tahu bagaimana melewati tembok tebal Bianconeri.
Arthur Cabral kemungkinan tidak akan bisa menggertak Leonardo Bonucci dan Matthijs de Ligt, jadi dia harus mempertajam gerakannya dan mencoba menyerang mereka, terutama Bonucci, lewat duel udara.