Cermin antara Erik Ten Hag dan Pep Guardiola, Duel Total Football di Liga Inggris & Kota Manchester
Erik Ten Hag yang memiliki nama besar di Belanda memiliki ambisi setinggi langit untuk mengembalikan kejayaan Manchester United.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Guruh Putra Tama

Ia seperti Johan Cruyff jilid 2 yang menerapkan sepakbola indah untuk memenangkan pertandingan dan merengkuh trofi.
Sepak bola yang diterapkan Ten Hag adalah tentang penguasaan bola dan pemanfaatan ruang.
Dalam wawancaranya di situs resmi Ajax Amsterdam, Ten Hag menjelaskan bahwa ia menginginkan seluruh pemainnya untuk terlibat dalam proses penyerangan.
"11 pemain saya memiliki pergerakan yang memiliki adil dalam guliran bola," Kata Ten Hag.
"Baik saat memegang ataupun tanpa bola, seluruh pemain terlibat untuk membongkar pertahanan lawan," lanjutnya.
Dilansir FBref, di musim ini saja, Ajax menjadi tim dengan penguasaan boal tertinggi dengan rata-rata 63.11 ball possesion per pertandingannya.
Persentase umpan sukses Ajax pun juga cukup mencolok, yaitu berada di angka 88.12 persen .
Ajax Amsterdam tak hanya mendominasi penguasaan bola, namun juga menciptakan peluang.
Selain itu, Ajak Amsterdam di Liga Belanda musim ini berada di angka 43.12 dengan torehan mencapai 85 gol dari 29 pertandingannya.
Dengan catatan sementereng itu, maka tak heran Ajax berada di posisi teratas Liga Belanda dan menjadi juara selama 3 musim beruntun selama era kepelatihan Ten Hag.
Dalam wawancaranya, Ten Hag juga menyebut ia banyak belajar dari Pep Guardiola yang saat itu melatih Bayern Munchen.

Kesempatan melatih Bayern Munchen II dimanfaatkan Ten Hag untuk melihat cara Guardiola membentuk tim hebat dengan permainan yang indah dan atraktif.
"Saya belajar banyak dari Guardiola, filosofi sepakbola dia luar biasa," kata Ten Hag.
"Apa yang dia lakukan di Barcelona dan Bayern Munchen sensasional, gaya permainannya yang atraktif itu membuatnya memenangkan banyak pertandingan," lanjutnya.