Tapi, lemahnya penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

"Beberapa pemain kami harus bisa bermain lebih baik, karena saat ini apa yang mereka tampilkan di lapangan belum cukup baik," ungkapnya.

"Tentu beberapa pemain juga bermain sangat bagus di dua laga ini, saya sangat senang melihat kualitas mereka."

"Tapi, setelah itu tidak terjadi apa-apa, kami kehilangan kekuatan melakukan penyelesaian akhir di lini depan."

"Sulit jika keadaannya terus begini," jelasnya.

Persija Jakarta bersama Thomas Doll memang menjadikan Piala Presiden 2022 sebagai ajang asah kemampuan bagi pemainnya.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mencari XI pemain terbaik yang pantas untuk kompetisi Liga 1.

Bukan sebuah perkara mudah, berbekal pemain muda dari akademi Persija, pemain senior, dan asing yang belum bergabung, Thomas Doll punya waktu satu bulan untuk persiapan tersebut.

"Kami akan melihat apa mereka siap untuk bermain bagi Persija atau tidak," ujarnya.

"Karena memang saya baru di tim ini dan beberapa pemain memang sudah ada di sini sebelum saya datang."

"Kami akan terus memantau semua pemain dan mungkin memang bagi sebagian pemain kualitas mereka tidak cukup untuk bermain di Persija," pungkasnya.

Gebrakan Persija Jakarta bersama Thomas Doll dinantikan banyak pihak.

Bagaimana kualitas pelatih asal Jerman itu mampu beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.

Bangun pondasi dari skuat muda dinilai sebagai cara yang tepat, ia bisa menentukan arah timnya dengan kualitas yang ia inginkan.

Hal itu selaras dengan program Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia, yakni demi sebuah prestasi di masa depan untuk sepak bola Indonesia.

(Tribunnews.com/Sina)