Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Meski Dikalahkan AC Milan, Inter Tetap Punya Taji Bungkam Bayern Munchen di Liga Champions

Inter Milan bakal berjumpa Bayern Munchen di penyisihan Grup C Liga Champions pada Kamis, (8/9/2022) dini hari WIB.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Meski Dikalahkan AC Milan, Inter Tetap Punya Taji Bungkam Bayern Munchen di Liga Champions
FILIPPO MONTEFORTE / AFP
Inter Milan bakal berjumpa Bayern Munchen di penyisihan Grup C Liga Champions pada Kamis, (8/9/2022) dini hari WIB - Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Napoli, di Stadion San Siro di Milan, pada 21 November 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan bakal berjumpa Bayern Munchen di penyisihan Grup C Liga Champions pada Kamis, (8/9/2022) dini hari WIB.

Seusai kekalahan menyakitkan atas AC Milan di Liga Italia, Inter Milan sedang mencari obat penawar luka peduli setan lawan yang mereka hadapi.

Inter Milan memang tak seharusnya takut untuk melawan Bayern Munchen yang berstatus sebagai raksasa eropa.

Baca juga: Rafael Leao Bintang Derby Milan, Begini Kata Stefano Pioli Usai AC Milan Menang 3-2 atas Inter Milan

Kiper AC Milan asal Prancis Mike Maignan menangkap bola saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Inter Milan di stadion San Siro di Milan pada 3 September 2022.
Kiper AC Milan asal Prancis Mike Maignan menangkap bola saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Inter Milan di stadion San Siro di Milan pada 3 September 2022. (Miguel MEDINA / AFP)

Kekalahan atas AC Milan bukan berarti mereka tak mampu memberi perlawanan berarti untuk raksasa Jerman itu.

Bersama sang juru taktik, Simone Inzaghi, Nerazzurri menunjukkan permainan yang begitu apik.

Meski tak berhasil membawa Inter Milan mempertahankan gelar Liga Italia, namun sentuhan Inzaghi membawa Nerazzurri memiliki identitas permainan.

Adaptasi dan filosofi yang ia berhasil membuat Inter Milan tampil lebih agresif dan bertaji.

Berita Rekomendasi

Gelar Piala Super Italia pun sukses ia berikan setelah 12 tahun lamanya Nerazurri tak berhasil meraihnya.

Dari segi taktik, Inzaghi mempertahankan skema lamanya di Lazio, yaitu bermain dengan pakem 3-5-2.

Pesona Inter Milan di Bawah asuhan Inzaghi

Dilansir FBref, musim lalu, xG komulatif Inter Milan berada di angka 38.12, menjadi yang tertinggi di Liga Italia, mengalahkan Atalanta yang bermain ofensif, pun dengan rival mereka, AC Milan yang hanya memiliki xG 34.11.

Juga dengan torehan gol musim lalu, Nerazzurri menjadi tim paling produktif di Liga Italia dengan koleksi 71 gol, jauh di atas Rossoneri yang hanya mencetak 58 gol.

Secara permainan, Inzaghi mengusung play position dengan mengandalkan pergerakan pemain dan perpindahan bola dengan cepat dari kaki ke kaki.

Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi (kanan) bereaksi selama semifinal Piala Italia (Coppa Italia), pertandingan sepak bola leg kedua antara Inter dan AC Milan pada 19 April 2022 di stadion San Siro di Milan.
Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi (kanan) bereaksi selama semifinal Piala Italia (Coppa Italia), pertandingan sepak bola leg kedua antara Inter dan AC Milan pada 19 April 2022 di stadion San Siro di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Itu yang menjadi perbadaan gaya permainannnya dengan Conte meski sama-sama menggunakan pakem dasar 3-5-2.

Conte lebih bermain secara direct dan pragmatis, ia mengedepankan umpan lambung yang menusuk mencari para wing back yang memiliki kecepatan.

Permainan yang diusung Inzaghi terbukti mampu membuat Inter Milan lebih sering melakukan passing di dalam kotak penalti.

Rata-rata umpan ke dalam kotak penalti Nerazzurri musim lalu berada di angka 14.11 per pertandingannya.

Sedangkan di era Conte, Inter hanya mampu melakukan progresi umpan ke dalam kotak hanya berada di angka 11.23 per pertandingan.

Dari segi kolektivitas, Inzaghi juga mampu meberikan sentuhan yang apik.

Ada 24 pemain berbeda Inter Milan yang mampu mencatatkan namanya di papan skor di musim lalu.

Inter tak terlalu bergantung pada 1 atau 2 pemain untuk mencetak gol.

Saat Lukaku atau Lautaro mengalami paceklik, peran lini kedua sering kali mampu menjadi pemecah kebuntuan.

Peran Regista

Lalu di lini tengah, Inzaghi juga mampu mempertahankan permainan apik yang ditunjukkan Brozovic dan Barella.

Kedua pemain tersebut tak kehilangannya sentuhannya meski Inzaghi menerapkan adaptasi yang berbeda dengan Antonio Conte.

Brozovic menjadi regista yang mengatur tempo permainan Inter Milan.

Akurasi passing pria asal Kroasia itu mencapai di angka 87.33 persen per pertandingan.

Gelandang Inter Milan asal Kroasia Marcelo Brozovic (kiri) berebut bola dengan penyerang Liverpool asal Senegal Sadio Mane dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Liverpool di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan, pada 16 Februari 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP)
Gelandang Inter Milan asal Kroasia Marcelo Brozovic (kiri) berebut bola dengan penyerang Liverpool asal Senegal Sadio Mane dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Liverpool di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan, pada 16 Februari 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP) (AFP/FILIPPO MONTEFORTE)

Ia juga menjadi sosok kunci di lini tengah sebagai penghalau pertama transisi bertahan ke menyerang lawan saat Nerazurri mendapat serangan balik.

Dengan kuatnya aspek bertahan Brozovic, memberi keleluasaan kepada Barella untuk tampil lebih ke depan dan merepotkan pertahanan lawan.

Barella telah menerobos ke kotak penalti lawan lewat dribel sebanyak tujuh kali, menjadi yang tertinggi di antara gelandang Inter lainnya.

Dribel sukses pria asal Italia itu juga berada di angka 2.48 per pertandingan, kembali menjadi yang tertinggi di antara pemain tengah Nerazzurri.

Ramuan Inzaghi buat Inter tak Gentar Lawan Bayern

Ya, adaptasi permainan yang dilakukan Inzaghi selama ini membuat Inter Milan tetap menjadi tim yang diperhitungkan untuk meraih scudetto meski ditinggal oleh derertan pemain kunci.

Ramuan-nya juga sukses membuat Inter Milan melangkah lebih jauh di Liga Champions musim lalu, mengakhiri catatan buruk yang diukir Conte.

Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi (kiri) dan Presiden Inter Milan Steven Zhang memegang Piala Super setelah Inter memenangkan pertandingan sepak bola Piala Super Italia (Supercoppa italiana) antara Inter dan Juventus pada 12 Januari 2022 di stadion San Siro di Milan.
Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi (kiri) dan Presiden Inter Milan Steven Zhang memegang Piala Super setelah Inter memenangkan pertandingan sepak bola Piala Super Italia (Supercoppa italiana) antara Inter dan Juventus pada 12 Januari 2022 di stadion San Siro di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Gaya permainan yang berbeda dengan Antonio Conte juga mampu membuat Inter Milan tampil lebih menghibur dan berbahaya.

Kini, meski harus berada di grup neraka bersama Barcelon dan Bayern Munchen, Nerazzurri memiliki kans besar untuk lolos ke babak 16 besar.

Peduli setan dengan nama besar Bayern dan Barcelona, semakin matangnya skema Inzaghi diprediksi bakal membawa Inter melangkah lebih jauh di Liga Champions musim ini.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas