Antonio Conte Pulihkan Sihir Son Heung-min, Top Skor Liga Inggris Bukan Hanya Soal Erling Haaland
Setelah alami paceklik gol hingga tujuh laga, ketajaman Son Heung-min akhirnya hidup kembali.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Deivor Ismanto
TRIBUNNEWS.COM - Setelah alami paceklik gol hingga tujuh laga, ketajaman Son Heung-min akhirnya hidup kembali.
Son Heung-min sukses menciptakan hat-trick ke gawang Leicester City di pekan ke-7 Liga Inggris.
Yang menjadi spesial, sang winger hanya membutuhkan waktu 13 menit untuk menjebol gawang Leicester sebanyak tiga kali.
Baca juga: 5 Pemain Pengganti yang Cetak Hattrick di Liga Inggris: Ada Solskjaer hingga Son Heung-min
Sebuah sinyal bahwa perburuan top skor Liga Inggris musim ini bukan hanya milik Erling Haaland dengan 11 golnya.
Bisa saja, Son Heung-min yang sihirnya sudah dipulihkan Antonio Conte akan mengejar torehan striker milik Mancehster City itu.
Ya, datangnya Antonio Conte ke Tottenham Hotspur memunculkan harapan bagi Te Lilywhites untuk kembali bersinar di Liga Inggris.
Conte memang dikenal sebagai pelatih hebat, dia memulai karier kepelatihannya di klub besar Eropa sejak tahun 2011.
Total tujuh musim ia menukangi Juventus, Chelsea, dan Inter Milan.
Dari tiga tim elit tersebut, Conte sukses meraih lima gelar liga, satu piala FA, dan satu kali lolos ke partai Liga Europa.
Cara Conte Sulap Son Heung-min
Catatan hebatnya, dilansir Squawka, selama karier kepelatihannya, Conte selalu berhasil mencatatkan persentase kemenangan di atas 60 persen .
Catatan tersebut semakin membuktikan bahwa ia adalah pelatih yang memiliki mental pemenang.
Salah satu hal yang paling mencolok dari sistem yang Conte usung untuk Spurs adalah adaptasinya untuk sang winger, Son Heung-min.
Di tangan Antonio Conte, Son Heung-min begitu diandalkan eks juru taktik Inter Milan itu untuk mengangkat performa tim.
Dari 31 pertandingan yang sudah ia jalani, Conte memakai pakem 3-4-3 dengan memakai trio Son Heung-min, Harry Kane, dan Richarlison/Kulusevski.
Pakem tersebut sedikit berbeda dengan apa yang ia pakai saat masih menukangi Inter Milan.
Bersama Nerazzurri, hampir di setiap pertandingan Conte selalu memakai dua penyerang dengan tipikal nomor sembilan.
Kedalaman skuat yang dimiliki Tottenham memang membuat Conte meninggalkan kebiasaannya di Inter Milan.
Apalagi, adanya Son Heung-min yang lebih berbahaya jika dipasang sebagai seorang winger, membuat Conte melakukan adaptasi dengan menggunakan tiga penyerang di depan.
Hasilnya pun mentereng, Son menjadi top skor bagi Tottenham musim lalu dengan torehan 24 gol dan 23 di antaranya sukses ia ciptakan di pertandingan Liga inggris.
Dengan torehannya itu, catatan gol Son Heung-min bahkan kebih banyak dari Cristiano Ronaldo yang hanya mencetak 18 gol di Liga Inggris.
Hanya Mohamed Salah yang mampu menyamai torehan gol Son di Liga Inggris.
Dari adaptasi yang dilakukan pria berusia 52 tahun itu memang memperlihatkan bahwa dirinya benar-benar ingin menjadikan Son sebagai pusat serangan dari Tottenham.
Meski bermain sebagai winger kiri, pergerakan Son sangat cair.
Ia tak selalu memulai serangan dari tepi lapangan tapi juga muncul dari tengah untuk menciptakan half space, Son pun juga lebih banyak berada di dalam kotak penalti.
Posisi wing back yang biasa diisi oleh Perisic dan Sessegnon fokus untuk melayani Son yang sering berada di kotak 16 untuk mencetak gol.
Peran sebagai goal getter utama The Lilywhites bukan lagi menjadi tanggung jawab utama sosok Harry Kane namun juga Son Heung-min.
Hal tersebut sebenarnya sangat realistis, Tottenham tak akan mampu berbicara banyak jika hanya menandalkan atribut seorang Harry Kane.
Antonio Conte yang menjadi pelatih anyar pun paham betul dengan atribut sang pemain, Son bukanlah pemain yang menjadi bayang-bayang kapten Timnas Inggris tersebut.
Melainkan Son adalah tumpuan the Lilywhites di lini depan, entah mencetak gol atau memberikan assist, atribut pemain berusia 29 tahun itu begitu dibutuhkan Conte dalam sistem yang ia usung.
Ya, menarik dinanti bagaimana kiprah Antonio Conte bersama Tottenham Hotspur dengan Son Heung-min yang menjadi tumpuannya di lini depan.
(Tribunnews.com/Deivor)