Kerusuhan Arema FC vs Persebaya Menewaskan Ratusan, Nasib Piala Dunia U20 Indonesia Terancam
Nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 terancam dicabut buntut insiden kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator telah memutuskan menunda semua pertandingan Liga 1 2022-2023 selama sepekan ke depan.
Berikut rangkuman fakta buntut kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
- Insiden Memakan Ratusan Korban Jiwa
Ratusan korban jiwa berjatuhan akibat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Diungkapkan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, korban berasal dari pihak suporter dan anggota Polri.
“Telah meninggal 127 orang, 2 diantaranya anggota POLRI. Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meningal di rumah sakit pada proses penolongan” Jelas Irjen Nico Afinta, dikutip dari Surya.
- 180 Orang Alami Luka-luka
Selain korban jiwa, jumlah suporter yang mengalami luka-luka akibat insiden ini pun tak sedikit.
Dikabarkan ada 180 orang yang mengalami luka sedang dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.
“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan," sambung Irjen Nico Afinta.
- BRI Liga 1 Dihentikan
Sementara itu PT PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator penyelenggara kompetisi mengambil sikap atas insiden di Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
PT LIB mengambil sikap tegas dengan menghentikan Liga 1 selama satu pekan.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
"Keputusan tersebut (penghentian kompetisi selama sepekan) kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI," ujar Akhmad Hadian Lukita dikutip dari laman PT LIB.
"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya. Dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Giri)(Surya.co.id/Abdullah Faqih)