CERITA Elmiati Detik-Detik Kericuhan, Merasa Ajalnya Dekat dan Kini Kehilangan Suami dan Putranya
Elmiati melihat penonton pertandingan sepak bola di atas tribun bersamanya berteriak merintih kesakitan meminta bantuan pertolongan
Editor: Eko Sutriyanto
Entah dari mana asalnya, beberapa selongsong gas air mata beterbangan ke arah area tribun 13.
Tribun yang menjadi tempat Elmiati, bersama suami yang sedang mendekap sang anak balita dalam gendongan menonton laga Derbi Jatim tersebut.
Saat itu posisi Elmiati bersama suami dan putra balitanya berada di barisan tengah tribune stadion 13.
"(Lontaran bola gas air mata) iya ke arah tribun. Lontaran itu masuk ke kerumunan penonton. Suami saya mengajak pulang; ayo pulang aja selak adik keno gas (keburu anak terkena gas). Posisi itu sudah ricuh," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM) di kediamannya, kawasan Blimbing, Malang, Senin (3/10/2022)
Keluarga kecil itu lalu berjalan menyusuri tangga tribun menuju pintu keluar 13 yang juga menjadi tempat mereka semula masuk ununtuk menonton.
Baca juga: Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta Didesak Dicopot Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Kepanikan karena gas air mata tersebut, membuat semua orang di atas tribun 13 itu, memiliki pikiran yang sama dengan Elmiati dan sang suami yakni memanfaatkan tangga tribun tersebut untuk keluar menghindari kepungan gas air mata.
Ternyata, di tangga tersebut, terdapat ratusan orang yang berjejal.
Elmiati, suami dan balita mereka, terlanjur merangsek ke dalam lorong tangga Gate 13 terjebak karena terdorong oleh ratusan orang lainnya di belakang mereka.
"Posisi saya ada di pinggir di tangga pegangan biru-biru (pegangan anak tangga)itu. Suami saya berada di dekat pintu gerbang. Suami saya berada di baris kedua dekat pintu gerbang (yang tertutup)," ungkapnya.
Lantaran terus terdesak merangsek masuk ke dalam tumpukan orang.
Elmiati yang semula berdiri di belakang suami, mengaku, tiba-tiba kehilangan sosok suami dari pandangan matanya.
Entah di mana keberadaan sang pujaan hatinya itu dan sang anak.
Apakah sudah berhasil keluar menyelamatkan diri, ataukan malah tewas terinjak kerumunan.
Tubuhnya juga tergencet di antara tumpukan tubuh penonton.