Lautaro Martinez Merasa Wembley Seperti Ada di Argentina, Pengalaman Laga Finalissima Lawan Italia
Lautaro Martinez masih terkenang dengan pengalaman saat laga finalissima di Stadion Wembley ketika memperkuat timnas Argentina melawan Italia.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Lautaro Martinez masih terkenang dengan pengalaman saat laga finalissima di Stadion Wembley ketika memperkuat timnas Argentina melawan Italia.
Dukungan penonton sangat besar untuk timnas Argentina sampai-sampai Lautaro Martinez merasa Stadion Wembley itu terasa seperti berada di Argentina.
Pengalaman Lautaro Martinez di Stadion Wembley itu menjadi pengalaman berharga menjelang laga Piala Dunia 2022.
Lautaro merasa Wembley berada di Argentina saat Finalissima melawan Italia.
Striker Inter Lautaro Martinez mengakui dia 'selalu memikirkan tim nasional Argentina'.
Dia bermain dan sangat terkesan dengan dukungan penonton selama Finalissima melawan Italia pada bulan Juni lalu.
El Toro diperkirakan akan menjadi bagian dari Seleccion untuk Qatar 2022.
Baca juga: Gol Untuk Ayah Ibu, Persembahan Lautaro Martinez kepada Orang Tuanya Saat Menang 3-0 Atas AC Milan
Dia belum mencetak gol dalam tujuh pertandingan terakhir di level klub tetapi tetap menjadi pencetak gol terbaik Inter dengan tiga gol dalam 11 penampilan di semua kompetisi.
“Sulit untuk menggambarkan perasaan ini,” kata Lautaro kepada STAR+ Qatar Specials ketika ditanya apa yang dia pikirkan tentang Piala Dunia.
“Di final di Wembley, saya merasa kami bermain di Argentina. Dukungan itu luar biasa. Saya selalu memikirkan tim Argentina ketika saya bermain. Aku mempersiapkan segalanya,” kata Lautaro.
Argentina memenangkan Finalissima melawan Italia pada 1 Juni. Itu adalah pertandingan yang diselenggarakan oleh UEFA dan CONMEBOL yang mempertemukan antara juara Euro dan Copa America.
Itu dimainkan di Stadion Wembley di London dan Amerika Selatan mengamankan kemenangan 3-0 yang nyaman.
Lautaro juga berbicara tentang hubungannya dengan pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni.
“Saya berterima kasih kepadanya karena dia mempercayai saya. Kami memiliki striker hebat dan setiap hari adalah ujian. Dia mendukung saya ketika saya tidak mencetak gol.”