Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Anggota TGIF Cium Kejanggalan Percepatan KLB PSSI, Ada Peluang Iwan Bule Kembali Maju Mencalon 

anggota TGIPF menilai publik perlu mengawal KLB PSSI yang hendak digulirkan, terlebih terdapat peluang Mochamad Iriawan mencalonkan diri lagi.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Anggota TGIF Cium Kejanggalan Percepatan KLB PSSI, Ada Peluang Iwan Bule Kembali Maju Mencalon 
tangkap layar YouTube PSSI
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memberikan pernyataan terkait hasil rapat Exco PSSI yang akan segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). 

Anggota TGIF Cium Kejanggalan Percepatan KLB PSSI, Ada Peluang Iwan Bule Kembali Maju Mencalon 

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan PSSI mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) direspons secara beragam oleh banyak pihak termasuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

Dua anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Anton Sanjoyo dan Akmal Marhali, mengindikasikan ada yang janggal dari rencana Kongres Luar Biasa PSSI.

Atas kejanggalan itu, anggota TGIPF menilai publik perlu mengawal KLB PSSI yang hendak digulirkan, terlebih terdapat peluang Mochamad Iriawan mencalonkan diri lagi.

Baca juga: Umuh Muchtar Kaget Iwan Bule Umumkan KLB, Bos Persib Desak Anggota Exco PSSI Juga Harus Diganti

Baca juga: PSSI Percepat Kongres Luar Biasa, Kirim Surat ke FIFA, Iwan Bule Lengser? STY dan Timnas Terimbas?

PSSI baru-baru ini memenuhi tuntutan suporter dan pemerintah untuk menggelar Kongres Luar Biasa, seperti disampaikan Mochamad Iriawan pada Jumat (28/10/2022).

Mochamad Iriawan dengan nada tegang dan ditemani oleh anggota Exco menyatakan PSSI akan mempercepat KLB, yang sedianya baru digelar November 2023.

Dengan pernyataan itu, KLB PSSI untuk memilih ketua umum baru direncanakan digelar pada Januari 2023.

BERITA TERKAIT

Meski begitu, pengurus teras PSSI yang dipimpin Iwan Bule belum juga melaksanakan rekomendasi pertama TGIPF terkait pertanggung jawaban Tragedi Kanjuruhan, yaitu mengundurkan diri.

Ketidakmauan turun jabatan itu bisa diartikan Iwan Bule, Iwan Budianto, beserta para Exco masih akan mengincar jabatan dalam KLB mendatang.

Baca juga: Jawab Soal Desakan Mundur, Iwan Bule Cerita Momen Anak-Istri Menangis Saat Dia 8 Hari di Malang

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berbincang dengan Direktur FIFA Football for School Fatimata Sibide disela-sela acara FIFA Football for School di Lapangan Rugby Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022). Mochamad Iriawan menegaskan, regenerasi sepak bola berprestasi menjadi perhatian utama dalam kepemimpinannya hingga saat ini. tanpa ada regerenasi dan pembinaan terhadap sepak bola usia dini maka sulit untuk melahirkan para talenta yang siap memperkuat timnas senior di masa depan. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berbincang dengan Direktur FIFA Football for School Fatimata Sibide disela-sela acara FIFA Football for School di Lapangan Rugby Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022). Mochamad Iriawan menegaskan, regenerasi sepak bola berprestasi menjadi perhatian utama dalam kepemimpinannya hingga saat ini. tanpa ada regerenasi dan pembinaan terhadap sepak bola usia dini maka sulit untuk melahirkan para talenta yang siap memperkuat timnas senior di masa depan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Pengurus Tak Ada yang Mundur, Kok PSSI Gelar Kongres Luar Biasa? Pengamat: FIFA Pasti Menolak

Dalam benak TGIPF, kemungkinan menuju arah sana harus dicegah sama sekali.

"Sekarang, problemnya ada tuntutan reformasi total, baik yang diminta TGIPF maupun masyarakat," ujar anggota TGIPF Anton Sanjoyo dikutip dari Kompas.id (30/10/2022).

"Reformasi total itu di antaranya mengganti semua Exco sekarang, kedua, menghapus semua statuta PSSI yang bertentangan dengan hukum negara," tegas Anton.

Baca juga: Respons Klub Liga 1 Soal Percepatan KLB PSSI, Ini Sikap Arema, Persebaya, Persis Solo, PSM Makassar

Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan yang juga ketua Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali  saat diwawancarai di jeda rapat bersama PSSI di Kantor Kementerian Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan yang juga ketua Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali  saat diwawancarai di jeda rapat bersama PSSI di Kantor Kementerian Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (Tribunnews/Abdul Majid)

Baca juga: Alasan Sebenarnya Juragan 99 Mundur Sebagai Presiden Arema, Gilang Pramana: Saya Sudah Berikan Semua

Anggota TGIPF lainnya, Akmal Marhali, juga menyampaikan kecurigaan lantaran para pengurus PSSI tak ada yang mau mundur.

Dengan tetap bercokolnya nama-nama "pesakitan" itu, terdapat kemungkinan KLB akan dilangsungkan cuma formalitas untuk melanjutkan rezim sekarang.

"Saat ini, kan, pengurus PSSI tidak ada yang mau mundur, artinya PSSI harus menjelaskan apa tujuan utama mereka melakukan KLB," ucap Akmal Marhali.

Baca juga: Umuh Muchtar Kaget Iwan Bule Umumkan KLB, Bos Persib Desak Anggota Exco PSSI Juga Harus Diganti

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan KLB PSSI
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memberikan pernyataan terkait hasil rapat Exco PSSI yang akan segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

 "Apakah KLB ini atas permintaan Exco PSSi atau siapa, ini diperjelas dulu, jangan sampai dibuat kabur."

"Maka, Exco PSSI harus menetapkan agenda di KLB ini apa saja," tegasnya.

Adapun Iwan Bule juga belum memberi pernyataan tak akan mencalonkan diri lagi, dan kian menegaskan tak akan mundur serta memilih menunggu KLB untuk dievaluasi.

Sementara itu, posisi Shin Tae-yong di timnas Indonesia dipastikan tak akan terpengaruh KLB PSSI

Shin Tae-yong dijamin tetap menukangi timnas Indonesia hingga Piala Asia 2023 serta Piala Dunia U-20 2023. 

Baca juga: Jawab Soal Desakan Mundur, Iwan Bule Cerita Momen Anak-Istri Menangis Saat Dia 8 Hari di Malang

Iwan Bule: Saya Pengecut Kalau Mundur

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule di Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kamis (20/10/2022).
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule di Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kamis (20/10/2022). (SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi)

Adapun Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sudah menanggapi soal desakan publik yang terus meminta dirinya mundur setelah Tragedi Kanjuruhan.

Terkait desakan mundur, Iwan Bule, sapaan Mochamad Iriawan, bersikukuh kalau mundur dari jabatan PSSI bukan penyelesaian masalah.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menilai mundur menanggalkan jabatan di tengah masalah adalah tindakan pengecut.

Baca juga: PSSI Percepat Kongres Luar Biasa, Kirim Surat ke FIFA, Iwan Bule Lengser? STY dan Timnas Terimbas?

Ketua PSSI Mochamad Iriawan dan para Exco PSSI mengumumkan PSSI segera mempercepat Kongres Luar Biasa.
Ketua PSSI Mochamad Iriawan dan para Exco PSSI mengumumkan PSSI segera mempercepat Kongres Luar Biasa. (Tangkapan layar YouTube PSSI)

Baca juga: Alasan Sebenarnya Juragan 99 Mundur Sebagai Presiden Arema, Gilang Pramana: Saya Sudah Berikan Semua

"Mundur menurut kami tidak menyelesaikan masalah. Kita tunggu KLB nanti ada pencalonan (Ketua Umum)," kata Mochamad Iriawan saat bertandang ke Menara Kompas pada Jumat (28/10/2022) seperti dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Kalau saya mundur, saya pengecut, saya pecundang. Bisa saja saya mundur kemudian tidur pulang ke rumah," ujar sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu.

"Bagaimana mungkin saya meninggalkan apa yang terjadi sekarang," ucap Iwan Bule menambahkan.

Baca juga: Profil Iwan Bule, Ketua Umum PSSI yang Umumkan Percepatan Kongres Luar Biasa

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan usai dimintai keterangan oleh Komnas HAM di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berlangsung pada 1 Oktober 2022 itu untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan usai dimintai keterangan oleh Komnas HAM di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berlangsung pada 1 Oktober 2022 itu untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Lebih lanjut, Mochamad Iriawan menilai dirinya sudah menjalankan tanggung jawab Ketum PSSI atas Tragedi Kanjuruhan.

"Saya delapan hari berada di Malang. Anak istri saya menangis ketika itu," kata Iwan Bule.

"Mereka meminta saya tidak ke Malang karena situasi masih berkabung dan tidak stabil. Namun, saya tetap ke sana," ujar Iwan Bule.

"Saya harus menyikapi ini (Tragedi Kanjuruhan) dengan, ya ini transformasi Sepak Bola Indonesia saya lakukan. Kunjungan saya lakukan," ucap sosok berusia 60 tahun itu.

"Kita tunggu saja nanti (KLB)," tutur Iwan Bule menambahkan.

Baca juga: Pengurus Tak Ada yang Mundur, Kok PSSI Gelar Kongres Luar Biasa? Pengamat: FIFA Pasti Menolak

Ratusan suporter Arema FC, Aremania membawa spanduk hingga keranda mayat saat berunjuk rasa di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Kamis (20/10/2022). Mereka menuntut penegakan hukum yang adil, terbuka dan tak pandang bulu dalam kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 korban jiwa. Massa melakukan long march mulai dari area Stadion Gajayana Kota Malang hingga berkumpul di depan area Balai Kota Malang atau di sekitar Alun-alun Tugu Malang. Mereka menggunakan pakaian dan atribut berwarna hitam. SURYA/PURWANTO
Ratusan suporter Arema FC, Aremania membawa spanduk hingga keranda mayat saat berunjuk rasa di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Kamis (20/10/2022). Mereka menuntut penegakan hukum yang adil, terbuka dan tak pandang bulu dalam kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 korban jiwa. Massa melakukan long march mulai dari area Stadion Gajayana Kota Malang hingga berkumpul di depan area Balai Kota Malang atau di sekitar Alun-alun Tugu Malang. Mereka menggunakan pakaian dan atribut berwarna hitam. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

Desakan agar Mochamad Iriawan mundur dari PSSI terus bergema setelah Tragedi Kanjuruhan pecah pada 1 Oktober 2022.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan juga sudah meminta Ketum dan jajaran Exco PSSI untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.

Rekomendasi itu tertulis dalam laporan investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang sudah diserahkan ke Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2022.

Dalam laporannya, TGIPF juga merekomendasikan agar PSSI segera mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih pengurus baru.

Baca juga: Ali Sadikin Hingga Nurdin Halid Di-KLB, Mengapa PSSI Tak Membaik? Ini Kata Anggota Komite Etik FIFA

Terkait Tragedi Kanjuruhan, Mochamad Iriawan sempat menjalani pemeriksaan di Polda Jatim dengan status sebagai saksi pada 20 November 2022.

Iwan Bule sebenarnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan lanjutan pada Kamis (27/10/2022).

Namun, Iwan Bule mangkir dari jadwal pemeriksaan lanjutan itu dengan alasan sudah ada jadwal pertemuan dengan perwakilan FIFA.

Terkini, Mochamad Iriawan secara terbuka menyatakan bahwa PSSI akan mempercepat KLB.

Keputusan itu adalah hasil rapat jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Jumat (28/10/2022) malam WIB. (BolaNAs/Kompas.id/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas