Southampton bahkan mampu membuka keunggulan pada menit ke-23. Umpan silang Lyanco tidak disia-siakan Sekou Mara dengan tendangan kaki kanan untuk membobol gawang Stefan Ortega.

Lima menit berselang, Southampton mampu memperbesar keunggulan menjadi 2-0.

Kali ini gol dicetak oleh Moussa Djenepo. Winger asal Mali berusia 24 tahun ini mencetak gol indah lewat tembakan melengkung jarak jauh dan gagal dibendung Ortega yang berada terlalu jauh dari gawang.

Tertinggal 0-2, Guardiola lantas memasukkan Erling Haaland dan Kevin De Bruyne untuk menambah daya gedor pada awal babak kedua.
Namun, keduanya gagal jadi pembeda. Langkah City pun kandas, sementara Soton melaju ke babak semifinal untuk menantang Newcastle.

Guardiola mengakui, timnya jauh dari harapan. "Tim terbaik yang menang. Mereka lebih baik. Kami tidak bermain bagus. Kami memiliki awal yang buruk dan kami tidak tampil bagus.

Kami tidak siap bermain di kompetisi ini untuk mencapai semifinal," ujarnya mengakui.

Lebih jauh, dia khawatir dengan peluang di derby Manchester dalam lanjutan Liga Primr akhir pekan ini.

"Jika kami tampil seperti ini (dalam derby Manchester) kami tidak memiliki peluang. Ini bukan masalah susunan pemain yang diturunkan, ini menyangkut performa tim yang jauh dari standar," kata Guardiola.

Di lain pihak, ini menjadi kemenangan kedua berturut-turut untuk bos Southampton yang berada di bawah tekanan, Nathan Jones.

Pekan lalu, dia jadi sasaran ejekan. Dan nyanyian sindiran "Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan," bergema untuknya di stadion. Tapi kini, dia balik dipuji.

"Kemenangan ini adalah hadiah untuk beberapa minggu terakhir.

Saya telah bekerja sangat keras. Memang sulit, tetapi untuk itulah saya dibayar.

Ini adalah salah satu tim terbaik di dunia dengan manajer terbaik di dunia. Kami menunjukkan bahwa kami bisa menjadi tim Liga Primer yang sangat bagus," katanya bertekad.

(Tribunnews/den)