Liga 2 2022/2023 Dihentikan, Terlukanya Sepak Bola Indonesia
Ulasan Liga 2 musim 2022/2023 dihentikan, alasan, kekecewaan, nasib pemain, hingga keterbukaan mengapa hal ini terjadi.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
Dalam surat yang beredar tersebut, LIB menyebutkan tidak dapat melanjutkan kompetisi dengan sistem bubble karena memperhatikan kondisi cash flow/keuangan saat ini yang mengalami peningkatan yang besar.
Oleh sebab itu, LIB menyurati PSSI.
Hal itu dilakukan setelah LIB berkumpul dan berdiskusi pada Owner Meeting Klub Liga 2.
LIB dan owner klub Liga 2 mengusulkan kepada PSSI agar kompetisi musim ini dihentikan dan dilanjutkan pada musim baru 2023/2024.
Daftar pemilik, ketua, CEO, penanggung jawab Liga 2 yang bertanda tangan ketika itu ada Deltras Sidoarjo, Gresik United, Kalteng Putra FC, Karo United FC.
Persekat Tegal, Persela Lamongan, Perserang Serang, Persikab Kabupaten Bandung, Persipa Pati, PSDS Deli Serdang.
PSKC Cimahi, Putra Delta Sidoarjo, Sriwijaya FC, PSPS Riau, Persiraja, PSBS Biak, Persipal, PSCS Cilacap, dan Persiba.
Hanya PSMS Medan yang tidak menandatangani dalam surat pengajuan kepada PSSI tersebut.
Kecewa
Pengumuman penghentian kompetisi Liga 2 bak menyayat hati sepak bola Indonesia.
Belum lepas dari Tragedi Kanjuruhan, kini soal kompetisi yang tidak pasti, konsep pelaksanaan kompetisi yang tidak jelas, dan faktor lainnya.
PSMS Medan kecewa dengan keputusan ini, klub sudah mempersiapkan segalanya tapi tidak sejalan dengan harapan.
"Pastinya kita kecewa. Kita sudah mempersiapkan diri (tim) sejak bulan lalu. Apalagi ada angin segar dari LIB bahwa Liga 2 mau lanjut lagi tanggal 14 Januari 2023," kata Media Officer PSMS Medan, Aldi Aulia, dikutip dari Tribun Medan.
"Dalam rapat owner club meeting Liga 2 lalu, PSMS dengan tegas menyatakan sikat Liga 2 tetap lanjut dan berniat jadi tuan rumah andai pakai format bubble," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.