Erick Thohir: Tangan-tangan Kotor di Sepakbola Harus Bisa Dilawan Karena Ini Seperti Lingkaran Setan
Erick Thohir mengatakan keinginannya menduduki kursi Ketum PSSI tersebut adalah pasca-tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM- Calon Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027, Erick Thohir mengatakan keinginannya menduduki kursi Ketum PSSI tersebut adalah pasca-tragedi Kanjuruhan.
Peristiwa duka itu terjadi pada Oktober 2022 silam mendorong Erick Thohir untuk maju menjadi calon ketua umum PSSI.
"Dengan peristiwa Kanjuruhan, jadi hal yang pukulan besar buat bangsa Indonesia, bukan hanya olahraga Indonesia. Karena itu saya coba memberanikan diri, kalau memang ini terbuka, ayo perbaiki sama-sama," tutur Erick Thohir.
Sebagaimana diketahui, peristiwa duka itu terjadi pada Oktober 2022 silam. Oleh sebab itu, ia merasa perlu ikut andil dalam pembenahan sepak bola tanah air.
"Seperti yang saya bilang, tangan tangan kotor di sepakbola harus bisa dilawan, karena ini seperti lingkaran setan, yang akhirnya dirugikan kita semua," tegasnya.
Untuk memuluskan langkahnya melawan empat calon Ketum lainnya, Erick akan melakukan road show untuk bertemu para pemilik suara atau voters, guna mendengarkan aspirasi mereka.
Apabila terpilih menjadi Ketum PSS, Erick mengatakan akan terlebih dahulu melakukan sarasehan sepak bola Indonesia untuk membuat peta cetak biru atau kerangka kerjanya.
Calon Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027, Erick Thohir menegaskan kembali bahwa dirinya bukan baru 'kemarin sore' di dunia sepak bola.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengatakan, jauh sebelum kontestasi jelang KLB PSSI 2023 ini, dirinya sudah berkecimpung di beberapa klub besar tanah air.
Mulai dari Persija Jakarta dan Persib Bandung, pernah disentuh oleh pria berusia 52 tahun tersebut.
"Saya bukan orang baru di sepakbola. Saya 2004 sudah mengurus Persija bersama Pak IGK Manila, Sutiyoso dan lumayanlah juara," ujar Erick Thohir.
"Saya juga di Persib hampir 9 tahun. Jadi saya bukan orang (baru). Tapi memang saya bukan menjadi figur yang di depan karena saya merasa, ya memang belum waktunya mungkin," lanjutnya.
Mantan Bos Inter Milan itu mengatakan, keinginannya menduduki kursi Ketum PSSI tersebut adalah pasca-tragedi Kanjuruhan.