Eks Legenda Chelsea Berikan Pujian Kepada Dortmund: Musuh Harus Berjuang Keras
Eks legenda Chelsea, Michael Ballack memuji permainan Borussia Dortmund selepas kemenangannya di Liga Champions, Kamis (16/2/2023).
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Namun upaya pemain asal Jerman ini masih bisa digagalkan barikade pertahanan The Blues.
Selang dua menit, giliran Chelsea asuhan Graham Potter mendapatkan peluang melalui serangan balik.
Namun aksi solo ruan dari Mudryk, setelah menerika umpan dari Joao Felix berhasil digagalkan lewat tekel dari Sule.
Baca juga: Rekap Hasil Bola Tadi Malam: Manchester City Kudeta Arsenal, Chelsea Keok di Tangan Dortmund
Memasuki menit ke-10, tensi pertandingan meninggi setelah Reece James diketahui melakukan pelanggaran keras kepada Adeyemi.
Reece menjadi pemain pertama di laga ini yang memperoleh kartu kuning.
Joao Felix benar-benar menjadi momok yang merepotkan bagi pertahanan Dortmund. Beberapa kali Felix membuat kalang kabut pertahanan tuan rumah mengandalkan kecepatannya.
Adeyemi nyaris mencetak gol di menit ke-12. Namun sepakannya dari area kotak penalti masih bisa diblok oleh Koulibaly, Skor 0-0.
Pada menit ke-16, Thiago Silva sempat mencetak gol. Namun golnya dianulir.
Tak hanya sampai di situ, mantan pemain AC Milan dan PSG ini harus menerima kartu kuning. Pasalnya Thiago tertangkap mencetak gol menggunakan tangannya.
Berselang satu menit, giliran Julian Brandt yang berhasil merangsek masuk hingga dalam kotak penalti Chelsea. Namun sepakan gelandang serang Dortmund ini berhasil dimentahkan Thiago Silve lewat tekel bersihnya.
Di menit ke-27, Dortmund lagi-lagi mengukir peluang emas untuk memecah deadlock. Akan tetapi shot yang dilepaskan Adeyemi dari dalam kotak penalti hanya menerpa jaring bagian luar dari gawang Chelsea.
Joao Felix nyaris mencetak gol keduanya bagi Chelsea di musim ini. Namun sontekan pemain asal Portugal ini hanya menghajar mistar gawang Dortmund pada menit ke-36.
Hingga babak pertama usai, skor 0-0 bertahan untuk kedua tim.
Pada babak kedua, Chelsea dan Dortmund mencoba meningkatkan intensitas penyerangan.