Thomas Doll Ungkap Hal Paling Mengecewakan di Musim Pertamanya Bersama Persija Jakarta
Persija Jakarta harus puas dengan mengakihiri Liga 1 2022/23 di peringkat kedua klasemen akhir.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta harus puas dengan mengakihiri Liga 1 2022/23 di peringkat kedua klasemen akhir.
Menduduki posisi runner-up, perjalanan tim berjuluk Macan Kemayoran itu di musim ini rupanya tidaklah mudah.
Pelatih Persija, Thomas Doll, mengungkapkan hal-hal yang mengecewakannya dalam musim perdananya di tim ibu kota tersebut.
Tentu masalah utama yang menjadi persoalan Thomas Doll adalah mengenai komposisi pemain yang diusungnya.
Hal tersebut dikarenakan para pemain Persija acap kali meninggalkan klub untuk memperkuat Tim Nasional.
Pemain muda seperti Muhammad Ferarri, Dony Tri Pamungkas, hingga Alfriyanto Nico, banyak menghabiskan waktu bersama Timnas Indonesia U-20.
Di kubu pemain senior, Hansamu Yama, Syahrian Abimanyu, dan Riko Simanjuntak, pun sempat meninggalkan Macan Kemayoran.
"Hal burukya saya kecewa tidak bisa memainkan pemain terbaik di setiap laga, enam sampai tujuh pemain selalu dipanggil ke timnas, saya tidak bisa punya banyak opsi, ini tidak bagus," ungkap Thomas.
Tak hanya soal komposisi pemain, pelatih asal Jerman itu pun menyorot sistem kompetisi di musim ini yang nenurutnya tidak profesional.
Terkhusus pada saat semua tim usai menjalankan pertandingan secara terpusat atau bubble pada Desember tahun lalu.
Pada bulan Januari 2023, tanpa persiapan yang panjang, operator kompetisi pun langsung menggeber kembali kompetisi sejak awal bulan.
Seperti diketahui, pada saat pertandingan dengan sistem terpusat, semua tim harus bermain dengan tenggat pertandingan yang tergolong sempit, hanya menyisakan jeda antara 3-4 hari.
"Desember setelah bubble, kami langsung bermain di 8 dan 11 Januari. Klub itu membutuhkan persiapan, ini tidak profesonal jadi saya tidak senang," ujar pelatih berusia 57 tahun itu.
"Saya selalu menyebutkan hal ini di setiap konferensi pers karena Persija punya target, dan pemanggilan timnas juga banyak yang di luar FIFA match day, jadi saya sangat kecewa," pungkasnya.