Bima Sakti: Pemain Muda Kita Banyak Belajar Dari Legenda Sepakbola Dunia
Bima Sakti mengatakan para pesepakbola muda Indonesia banyak mendapatkan ilmu termasuk dirinya dari legenda sepakbola dunia.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti mengatakan para pesepakbola muda Indonesia banyak mendapatkan ilmu termasuk dirinya dari legenda sepakbola dunia.
Lima legenda sepakbola dunia yang hadir dan memberikan coaching clinic kepada pesepakbola U-16 Indonesia, yakni Roberto Carlos, Juan Sebastian Veron, Eric Abidal, Marco Materazzi dan Giorgios Karagounis.
Masing-masing legenda memberikan arahan sesuai posisi dirinya kala masih aktif sebagai pesepakbola profesional.
“Kemarin sore mereka mengadakan coaching clinic. Tujuannya memberikan ilmu sepak bola, pengalaman mereka juga, seperti Materazzi coaching bagaimana dua defender melawan tiga striker,” ujar Bima Sakti di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (1/6/2023).
“Kemudian Roberto Carlos kemarin memberikan materi shooting. Kapan harus shooting kapan harus dribbling kapan harus passing,”
“Kemudian Veron bagaimana pergerakan gelandang di nomor 6, 8, maupun 10. Karagounis juga sama. Abidal, bagaimana posisi gelandang saat defend. Saat menyerang,” jelasnya.
Bima mengungkapkan seluruh legenda mengakui bahwa Indonesia mempunyai banyak pesepakbola muda berbakat.
Guna mengasah kualitas, para legenda menyarankan agar kedepan banyak turnamen atau kompetisi yang digelar khusus pemain muda.
“Hampir semua menyampaikan bahwa Indonesia tidak kekurangan bakat/talent. Cuma sekarang yang dibutuhkan adalah kompetisi. Jadi, kita berharap di kepengurusan baru ini bisa membuat kompetisi usia muda yang berkesinambungan yang waktunya panjang. Jadi mereka bisa ditempa di kompetisi,” ujar Bima.
Sementara itu soal kekurangan, Bima Sakti mengatakan Roberto Carlos menyoroti sifat tidak sabar dari pemain muda baik saat melakukan tembakan ke gawang dan saat menjaga lawan.
“Kekurangannya, kayak Carlos bilang mereka harus sabar, kapan harus pressing kapan harus defend,” pungkasnya.