Man City vs Man United, Raphael Varane: Lawan Haaland Siapa Takut? Sabtu 3 Juni Pukul 21.00 WIB
Bek Manchester United, Raphael Varane bersumpah untuk menghentikan Erling Haaland, sekaligus menghancurkan impian treble Manchester City.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Pendekatannya, kami harus belajar dari pertandingan yang kami mainkan melawan mereka. Kami harus konsisten selama 90 menit karena kami tahu semuanya bisa berubah dalam beberapa detik," katanya.
“Mereka sangat lengkap. Mereka bisa mencetak gol dari set-play, dari permainan penguasaan bola dan dari permainan transisi. Kami tahu kami harus menghentikan mereka sebagai tim dan secara kolektif sebagai sebuah grup," ujar Varane.
Bek berusia 30 tahun ini tahu apa yang diperlukan untuk menjatuhkan tim asuhan Pep Guardiola. Bukan sekadar teori, tapi memang dia sudah punya pengalaman.
Ketika bergabung dengan Real Madrid pada 2011, Barcelona besutan Guardiola baru saja memenangkan dua Liga Champions, dan tiga LaLiga berturut-turut.
Di musim pertama Varane berbaju Real Madrid, gelar direbut kembali ke Santiago Bernabeu, dan Guardiola keluar dari Nou Camp.
Itu menjadi satu dari tiga trofi La Liga yang diraih sang bek. Dia juga meraih empat kali trofi Liga Champions bersama tim raksasa Spanyol tersebut.
Sekarang, dia ingin merebut kembali kekuasaan di Inggris juga. “Saya belajar banyak dari periode itu di Madrid. Itu adalah langkah pertama saya di level atas. Saya belajar bagaimana bertarung, mengembangkan mentalitas pemenang itu," katanya
Dia mengatakan tekanan bermain untuk Real telah mengajarinya bagaimana menangani kehidupan dengan United di mana dia direkut senilai Rp 845 miliar (42 juta pound).
Dia tentu saja membantu membawa kepercayaan dan mentalitas kemenangan ke United musim ini yang akan dibutuhkan dalam upaya untuk menggulingkan City. Bukan hanya akhir pekan ini di Final Piala FA, tetapi tentu saja untuk musim depan di Liga.
United hanya sebentar menggoda dalam tantangan gelar musim ini. Bagaimana pun, finis di urutan ketiga, dan dua Final Piala domestik menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang nyata.
Ketika ditanya apakah ada faktor ketakutan menghadapi City akhir pekan ini, Varane terlihat bingung. "Takut?," Dia balik bertanya. "TIDAK. Mengapa?"
“Setiap pertandingan adalah tantangan, dan saya suka menantang diri saya sendiri, suka menantang tim lain juga sebagai grup sebagai tim dan yang paling penting adalah percaya.
Saya suka menghadapi tantangan besar, terutama saat sesuatu tampak mustahil, saat itulah saya merasa baik-baik saja," katanya.
Dengan kapabilitas yang dimiliknya, apa yang diutarakan Varane pastinya bukan sekadar omongan kosong.