Tiga Blunder yang Tidak Boleh Diulangi Bima Sakti Saat Pimpin Timnas Indonesia U17 di Piala Dunia
Tiga kesalahan ini, sebaiknya tidak diulangi Bima Sakti di Timnas Indonesia U-17 pada ajang Piala Dunia U-17 2023. Apa saja blunder itu:
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
BolaNas mencatat Bima Sakti hanya merotasi di posisi dua gelandang timnas U-16, dengan sembilan posisi lain praktis menjadi milik satu orang.
Baca juga: Timnas U-17 Indonesia vs Malaysia, Bima Sakti Nothing To Lose, Garuda Incar Seri di Laga Penentuan?
Paling kentara terjadi di lini belakang, di mana kuartet Rizdjar Nurviat-Sulthan Zaky-Iqbal Gwijangge-Habil Abdillah tak pernah diberi istirahat.
Padahal, Kualifikasi Piala Asia U-17 memainkan empat laga hanya dalam delapan hari, yang seharusnya dihadapi dengan kedalaman skuat.
Sekali lagi merujuk Shin Tae-yong, ia melakukan rotasi pada laga kedua Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, sehingga timnas U-20 siap tempur melawan Vietnam.
Pada Turnamen sekelas Piala Dunia U-17 2023, kedalaman skuad wajib menjadi hal yang diperhitungkan Bima Sakti agar rotasi pemain bisa dilakukan, terpenting punya kekuatan seimbang.
Baca juga: Titik Lemah Timnas U-17 Indonesia Ini Bisa Digoreng Malaysia, Tembok Garuda Kian Tipis Tanpa Iqbal?
Ketiga, keengganan Bima Sakti semakin diperburuk oleh kekeliruannya memasang pemain pengganti Iqbal Gwijangge di laga kontra Malaysia.
Femas Crespo yang berposisi gelandang dan tak pernah bermain di posisi bek tengah di timnas U-17, justru dipasang di jantung pertahanan.
Femas memang disebut pernah menjadi bek tengah di Persija U-16, tetapi ia menjalani sistem berbeda dan musuh lebih berat.
Femas tak terbantu dengan keputusan Bima Sakti yang tak menggelar latihan di lapangan, sehingga ia menjadi korban keputusan keliru dan terbobol empat gol.
Bima terpaksa mengakui kesalahannya dengan mengganti Femas dengan memasukkan Andre Pangestu, yang kemudian cuma kebobolan satu gol.
(Najmul Ula/BolaNas)