TRIBUNNEWS.COM- Mahkota Euro 2023 U21 dipertaruhkan di Adjarabet Arena, Georgia saat para bek Inggris U21 yang tangguh bertarung melawan para penyerang bengis Spanyol U21 pada final Euro U21 pada Sabtu (8/7) malam.

"Singa Muda" julukan Inggris U21, melaju ke babak final yang keempatkalinya setelah menggulung Israel 3-0. Sementara La Rojita, julukan Spanyol U21, tanpa ampun menghancurkan Ukraina 5-1.

Pelatih Inggris, Lee Carsley sangat percaya diri tim asuhannya bisa menciptakan sejarah baru.

Sebelum turnamen digelar, dia berkoar bahwa pasukan mudanya ini punya semua kemampuan untuk menjadi tim Inggris pertama yang mencapai final Kejuaraan Eropa U21 sejak 2009. Dan itu terbukti sekarang.

Masalahnya, apakah mereka akan mengalami nasib yang sama seperti halnya tim Inggris U21 pada 2009 lalu yang di babak final lalu justru kemudian dibantai Jerman 4-0?

Setelah final yang suram itu, tim "Singa muda" benar-benar jadi melempem, dengan hanya merasakan sekali lolos dari babak penyisihan grup dalam enam edisi berikutnya.

Kini, mereka mengaum kembali. Setahun setelah tim Inggris senior tampil memukau di Euro 2022, dan hanya kalah adu penalti dari Italia di babak final, tim Singa Muda juga ikut menapakkan kakinya di babak final.

Tim "Singa Muda" memburu trofi juara yang belum pernah mereka dapatkan selama 39 tahun terakhir. Terakhir kali mereka meraihnya adalah saat menjadi juara berturut-turut pada 1982, dan 1984.

Pasukan Lee Carsley saat ini memang punya modal sangat kuat, terutama di lini pertahan.

Mereka pantas difavoritkan. Gawang tim "Singa Muda" yang dijaga James Trafford di bawah mistar, dengan duo bek sentral Taylor Harwood-Bellis dan Levi Colwill telah terbukti terlalu tangguh untuk ditembus oleh finalis 2021 Jerman U21, dan Portugal U21.

Kali ini, Spanyol U21 mungkin akan memberikan ujian terberat untuk ketangguhan tim "Singa Muda".

La Rojita memang tak punya pertahanan serapat Inggris U21 yang bisa dibilang sempurna. Namun, kekurangan para matador muda ini seperti tertutupi dengan keganasan para penyerangnya.

Ukraina U21 merasakan kekuatan penuh dari serangan skuat asuhan Santi Denia yang tak henti-hentinya selama kekalahan telak pada semifinal.

Ukraina U21 - yang tidak bisa dianggap enteng setelah memulangkan Prancis U21, dan menahan Spanyol U21 imbang 2-2 di fase grup - hanya membutuhkan 13 menit untuk memecahkan kebuntuan melalui Artem Bondarenko.