Liga 1 Masih Ramai Kericuhan Suporter, Erick Thohir Siapkan Sanksi Pengurangan Poin Buat Klub
Seperti diketahui, pertandingan Persik Kediri vs Arema FC yang bergulir pada Sabtu (15/7/2023) sempat diwarnai aksi kericuhan antarsuporter.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Liga 1 Masih Ramai Kericuhan Suporter, Erick Thohir Siapkan Sanksi Pengurangan Poin Buat Klub
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sangat menyayangkan masih adanya kericuhan antarsuporter yang terjadi pada kompetisi Liga 1 musim ini.
Terlebih pihaknya telah memutuskan untuk tak memperbolehkan hadirnya suporter away atau tim tamu ke Stadion.
Erick menjelaskan aturan tersebut berangkat dari kesepakatan Indonesia dengan FIFA yang ingin kompetisi sepakbola Indonesia kondusif.
Baca juga: Buntut Arema FC Dilumat Persik: Joko Susilo Dipecat? Singo Edan Tak Terima Alasan Pemain Cedera
“Kan gini, jelas kesepakatannya LIB dan Kepolisian dalam dua tahun ke depan tidak ada suporter. Kesepakatan Indonesia dan FIFA pun sama, itu tertulis di surat presiden Gianni, karena itu ketika saya bernegosiasi dengan FIFA, FIFA menyampaikan kalau Indonesia rusuh terus apalagi masih kejadian hal-hal saya sudah sampaikan, kami akan dihukum kembali,” kata Erick Thohir, Senin (17/7/2023).
“Karena tragedi Kanjuruhan itu FIFA belum lupa, makanya yang namanya renovasi Stadion sebanyak 22 yang senilai 1,9 (triliun) itu salah satunya apa mendukung yang namanya akses, mendukung yang namanya penggunaan VAR. Itu yang dilakukan, jadi memang ini tahapannya,” terangnya.
Seperti diketahui, pertandingan Persik Kediri vs Arema FC yang bergulir pada Sabtu (15/7/2023) sempat diwarnai aksi kericuhan antarsuporter.
Kericuhan terjadi lantaran adanya penyusup dari suporter lawan, yakni Aremania yang hadir di Stadion Brawijaya, Kediri.
Baca juga: Fakta Menarik Persik Lumat Arema FC: Drama 7 Gol, Singo Edan ke Zona Degradasi
Kejadian tersebut membuat dirinya kembali berencana benar-benar untuk merealisasikan hukuman pengurangan poin bagi klub yang suporternya melakukan kerusuhan.
“Nah kembali tentu apa yang sudah kami sepakati bersama LIB belum mencakup pengurangan poin untuk klub-klub. Tapi saya yakin di tahun depan bisa dilakukan karena sekarang kan musimnya sudah jalan, ya di dalam kesepakatan tahun ini kalau gak salah ada tiga,” ujar Erick.
“Pertama bagaimana liga dengan pelatihnya menyepakati juga yang namanya Timnas. Kedua Liga bersepakat memakai U-23 tapi asingnya jadi 6, liga 2 u-21,”
“Lalu ketiga semua klub mengikuti standarisasi klub lisensi atau lisensi klub internasional, di mana apa pemain mesti diasuransi, tidak bisa nanti pemainnya cedera. Perlindungan pemain harus jadi prioritas juga dan lain-lainnya. Itu baru kesepakatan awal antara kami dengan liga yang termasuk poin No 1 kalender Timnas tadi,” pungkasnya.