Pogba Positif Setelah Kadar Testosteronnya di Luar Kewajaran, Diduga Tak Sengaja Minum Obat Pemicu
Pogba, gelandang Prancis berusia 30 tahun ini terancam hukuman skorsing hingga empat tahun setelah dinyatakan positif mengonsumsi doping.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Pogba bergabung kembali dengan Juve setelah kontraknya di United habis.
Tetapi, dia hanya tampil satu kali sebagai starter di liga musim lalu karena banyak masalah cedera.
Musim ini Pogba tampil dalam pertandingan melawan Bologna, dan Empoli sebelum menderita cedera lebih lanjut.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, yang dirilis beberapa jam sebelum berita mengenai tes doping Pogba tersiar, sang gelandang berkata,
“Saya ingin membuat orang-orang memakan kata-kata mereka dan membuktikan bahwa saya tidak lemah.
Orang boleh mengkritik saya, tapi saya tidak akan pernah menyerah," katanya.
Pogba telah dikaitkan dengan kepindahan ke klub Liga Pro Saudi, Al Ittihad musim panas ini di tengah kesulitannya di Juventus, di mana ia adalah salah satu pemain dengan bayaran tertinggi.
Pogba memulai kehidupannya di United sebelum menjadi pemain kunci bagi Juventus dari 2012-16, yang menghasilkan transfer kembali ke Old Trafford senilai 89 juta pound – jumlah yang memecahkan rekor dunia pada saat itu.
Namun pemain berusia 30 tahun itu kesulitan untuk mendapatkan kembali performa terbaiknya selama tugas keduanya di Inggris.
Kendati demikian, Pogba tetap menjadi andalan Prancis, membantu mereka memenangkan Piala Dunia 2018, meskipun cedera membuatnya absen dari perjalanan Les Bleus ke final empat tahun kemudian.
Di luar lapangan, Pogba sempat diteror dengan pemerasan senilai 11 juta pound, yang melibatkan saudaranya.
Pria berusia 30 tahun itu diancam oleh sekelompok pria bersenjata dan bertopeng di sebuah apartemen di Paris yang meminta jutaan dolar untuk 'layanan perlindungan'.
Pogba membuka episode tersebut minggu ini - mengungkapkan bagaimana hal itu membuatnya mempertimbangkan untuk pensiun selain menyebabkan 'perang' dalam keluarganya, dan merusak kesehatan fisik dan mentalnya.
"'Kadang-kadang, ketika saya sendirian, saya berpikir, 'Saya tidak ingin punya uang lagi. Saya tidak ingin bermain sepak bola lagi.
Saya ingin bersama orang-orang normal, dengan begitu mereka akan mencintai saya apa adanya, bukan karena uang atau ketenaran," ujar Pogba.
"Terkadang itu sulit. Uang dapat mengubah orang dan menghancurkan sebuah keluarga, serta dapat menciptakan perang," ujarnya curhat. (Tribunnews/den)