TRIBUNNEWS.COM- Rekor tak terkalahkan Arsenal akhirnya runtuh dalam pekan ke-11 Liga Primer lalu di tangan Newcastle 1-0.

Terlepas dari proses golnya yang dinilai kontroversial, kini saatnya The Gunners Arsenal menapaki lagi jalan kemenangan untuk memperbaiki posisi di klasemen.

Selain Arsenal, pekan ke-11 lalu juga diwarnai dengan kalahnya Tottenham Hotspur di tangan Chelsea 1-4.

Dengan demikian, semua tim di Liga Primer ini sudah menelan kekalahan tanpa terkecuali.

Persaingan di papan atas klasemen pun semakin seru.

Saat ini, Manchester City memimpin dengan 27 poin dari sebelas laga, diikuti Tottenham berselisih satu poin, dan Liverpool, serta Arsenal masing-masing dengan 24 poin.

Kekalahan 1-0 dari The Magpies itu juga menandai pertama kalinya Arsenal gagal mencetak gol di semua kompetisi musim ini dalam 17 laga.

Namun, mereka bangkit kembali di Liga Champions pada hari Rabu saat Leandro Trossard dan Bukayo Saka mencetak gol dalam kemenangan 2-0 yang nyaman atas Sevilla.

Kemenangan itu menjadi modal bagus The Gunners untuk menjamu Burnley dalam pekan ke-12 Liga Primer di Stadion Emirates, London, Sabtu (11/11) malam ini.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta pastinya berharap tak mendapatkan lagi "ketidak-adilan" serupa seperti didapat saat kalah dari Newcastle lalu.

Ketika itu, wasit Stuart Attwell tetap mengesahkan gol kemenangan The Magpies oleh Anthony Gordon, dikonfirmasi lewat VAR, meskipun terdapat pertanyaan mengenai kemungkinan offside, bola yang berpotensi keluar dari lapangan, dan dorongan Joelinton yang diperdebatkan terhadap Gabriel Magalhães.

Arteta mengambil risiko tindakan disipliner dari Asosiasi Sepak Bola dengan menggambarkan standar kepemimpinan Liga Primer sebagai "memalukan".

Amarah Arteta itu bisa menjadi bahan bakar bagi The Gunners untuk melumat Burnley yang kalah beruntun dalam lima laga terakhir, dan saat ini terpuruk di peringkat 19 klasemen sementara.

Salah satu pekerjaan rumah Arteta adalah mengasah kembali ketajaman lini depannya.