Kata-kata Kiper Prancis U17: Tidak Ingin Terfokus pada Kata Final, Bermain Seperti Biasanya
Timnas Prancis U-17 akan menghadapi Jerman U-17 pada final Piala Dunia U-17 2023 yang diadakan di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (2/12/2023).
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
Kata-kata Kiper Prancis U17: Tidak Ingin Terfokus pada Kata Final, Bermain Seperti Biasanya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Prancis U-17 akan menghadapi Jerman U-17 pada final Piala Dunia U-17 2023 yang diadakan di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (2/12/2023).
Laga final nanti bagi Prancis jadi ajang balas dendam. Pasalnya, Prancis sebelumnya takluk dari Jerman dalam final Piala Eropa U-17 2023 melalui drama adu penalti.
Seperti diketahui, Prancis melangkah ke babak final Piala Dunia U-17 2023 setelah mengalahkan Mali 2-1.
Sementara Jerman mengandaskan Argentina pada semifinal melalui babak adu penalti.
Kiper Prancis, Paul Antonie Robin Stanislas Argney mengaku pertemuan nanti akan menjadi ajang yang tepat untuk balas dendam timnya.
“Jujur, ini akan jadi ajang balas dendam kami, tapi kami tidak mau terlalu terfokus dengan kata 'final'. Kami hanya akan berusaha melewati laga ini sama seperti pertandingan sebelumnya. Bermain seperti biasanya,” kata Paul Argney.
“Tentu, jika kami bisa membalaskan dendam ke Jerman akan sangat bagus. Namun, terpenting adalah bagaimana kita bisa membawa pulang piala ini ke Prancis,” sambungnya.
Lebih lanjut, Paul Argney menilai timnya bermain sangat kompak. Itu lah yang membuat Prancis bisa bertahan hingga final.
Ia melihat setiap pemain di Prancis punya peran penting, begitu juga dengan sang striker Ismail Bouneb yang jadi pembeda di setiap pertandingan.
“Setiap pemain memiliki kelebihan masing-masing, dan mereka semua di tim ini adalah penting. Begitu juga Ismail Bouneb yang menampilkan performa luar biasa untuk membantu tim memenangkan pertandingan dengan membuat assist dan mencetak gol,” kata Paul Argney.
“Tapi, dia tanpa pemain lainnya tidak ada artinya juga. Makanya kami butuh menjadi satu untuk tetap kuat,” paparnya.
Sementara itu, Paul Argney yang sukses menjaga gawang tetap bersih dari kebobolan selama waktu normal pertandingan, kemarin akhirnya jaring Argney dijebol oleh Kapten Mali, Ibrahim Diarra.
Hasil itu membuat kiper tim Le Havre B itu mengaku akan mempersiapkan diri lebih baik lagi jelang laga melawan Jerman. Mengingat Jerman, menurutnya, akan bermain lebih berbahaya di final nanti.
"Saya tentu akan tetap memilih untuk tidak kebobolan. Tapi hal itu terjadi (kemarin) dan terkadang poin pentingnya adalah untuk tetap fokus kepada kemenangan. Tetap membantu tim apapun yang terjadi, dan begitulah cara kami akan melewati pertandingan nanti,” pungkasnya.