Kekalahan Telak Chelsea dari Wolves: Mulai Banyak Tekanan Kepada Mauricio Pochettino
Salah satu pengguna media sosial, dengan username One X, mengekspresikan kekecewaannya, "Mencuri penghidupan di Chelsea.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Chelsea mengalami kekalahan telak di kandang saat menjamu Wolves dalam pertandingan yang berlangsung pada hari Minggu.
Bikin Atmosfir Tidak Nyaman
Meskipun penampilan gemilang Matheus Cunha dengan mencetak hattrick, kekalahan 4-2 tersebut membuat atmosfer tidak nyaman di kalangan penggemar The Blues.
Pasca pertandingan, Ben Chilwell memberikan wawancara yang kontroversial yang langsung mencuri perhatian media sosial. Chilwell menyatakan bahwa Wolves "menginginkan lebih banyak," sebuah pernyataan yang tidak diterima dengan baik oleh para penggemar Chelsea.
Salah satu pengguna media sosial, dengan username One X, mengekspresikan kekecewaannya, "Mencuri penghidupan di Chelsea. Tidak percaya dia membuat Baba Rahman terlihat seperti pemain yang sangat bagus. Pemain yang mengerikan, mengerikan."
Reaksi Marah Datang
Reaksi marah juga datang dari pengguna lain yang menyoroti kekurangan kepemimpinan di tim.
"Ini adalah saat pemimpin sejati berdiri dan terjebak dengan sesama pemainnya. Chelsea tidak punya pemimpin dan itu adalah bagian besar dari masalahnya."
Pengguna media sosial lainnya menanggapi pernyataan Chilwell, "Salah satu hal terburuk yang bisa Anda katakan. ANDA seharusnya lebih menginginkannya."
Akui Tidak Cukup Baik
Sementara itu, tekanan semakin meningkat pada Mauricio Pochettino, Pelatih Chelsea, yang telah membawa timnya meraih 10 kekalahan di liga musim ini. Pochettino mengakui ketidakcukupan timnya dalam wawancara pasca pertandingan.
"Saya pikir kami semua tidak cukup baik. Saat ini itulah kenyataannya. Saya juga demikian. Apa yang kami tunjukkan hari ini adalah kami tidak cukup baik. Kami tidak mengelola situasi dengan baik."
Pernyataan Pochettino tersebut memicu spekulasi lebih lanjut tentang masa depannya di Chelsea, dengan beberapa penggemar meminta keputusan tegas dari pihak klub. Tekanan semakin meningkat, namun Pochettino tetap teguh, "Tidak ada seorang pun yang bisa selamat, bukan? Saya tidak ingin datang ke sini dan mengatakan bahwa saya yang terbaik. Saat ini, kami tidak menyamai sejarah klub, itu benar. Kami harus menerima dan bersikap kritis. Kami tidak akan menyerah."