Virgil Van Dijk Bawa Liverpool Juara Carabao Cup, Sebut Kelleher Lebih Pantas Jadi Man of The Match
BEK Virgil van Dijk terpilih sebagai man of the match setelah sundulannya membawa kemenangan tipis Liverpool 1-0 atas Chelsea di final EFL.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Virgil Van Dijk Man of The Match, Gol Bawa Liverpool Juara Carabao Cup, Sebut Kelleher Lebih Pantas
TRIBUNNEWS.COM- BEK Virgil van Dijk terpilih sebagai man of the match setelah sundulannya membawa kemenangan tipis Liverpool 1-0 atas Chelsea di final Piala Liga Inggris di Stadion Wembley, London, Minggu (25/2).
Namun, dia menyebut adalah kiper Caoimhin Kelleher yang lebih pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik. Kenapa?
Liverpool memang menghadapi laga final ini dalam kodisi compang-camping. Pelatih Juergen Klopp tanpa sepuluh pemain utama yang cedera saat kick-off.
Dan jumlah itu meningkat jadi sebelas pemain pada menit ke-28 ketika Ryan Gravenberch harus ditandu keluar lapangan.
Ini menambah daftar pemain pilar yang absen: absennya Mohamed Salah, Darwin Nunez, Dominik Szoboszlai, Diogo Jota, Curtis. Jones dan Trent Alexander-Arnold, serta kiper Alisson.
Hanya lima pemain Liverpool dari kemenangan 4-1 atas Chelsea di Anfield kurang dari empat minggu lalu yang menjadi starter di Wembley. Sementara bangku cadangan berisi enam lulusan akademi berusia 21 tahun ke bawah.
Di babak kedua, dan babak tambahan, James McConnell dan Bobby Clark yang berusia 19 tahun serta Harvey Elliott (20) dan Jarell Quansah (21) semuanya diturunkan. Sementara Conor Bradley (20) menjadi starter di lini pertahanan.
“Apa yang kita lihat hari ini sungguh luar biasa,” kata Klopp pada konferensi pers pascapertandingan. “Kita mungkin tidak akan pernah melihatnya lagi, hal seperti ini tidak terjadi di sepak bola. Rupanya, Anda tidak memenangkan trofi bersama anak-anak, saya tidak tahu itu," katanya di Skysports.
"Ini adalah trofi paling istimewa yang pernah saya menangkan. Ini benar-benar luar biasa. Saya harap saya bisa lebih sering merasakan kebanggaan, malam ini itulah perasaan yang luar biasa - tidak ada hubungannya dengan mungkin pertandingan terakhir saya di Wembley. Itu adalah cara semua orang berkontribusi," ujar Klopp emosional.
"Melihat wajah anak-anak ini. Tak seorang pun akan melupakan cerita ini - ini sangat sulit. Malam ini, jika Anda menemukan cerita yang sama dengan pemain akademi yang datang melawan tim papan atas dan masih menang, wow!," kata pelatih asal Jerman ini semringah.
Dengan tim yang seadanya, Liverpool pun berusaha menantang Chelsea yang sedang dalam performa terbaiknya. Chelsea yang tampil lebih dominan, menghasilkan penghitungan peluang cetak gol (xG) sebesar 2,28 di laga ini.
Namun, mereka tidak bisa mencetak gol melawan kiper cadangan, dan pemain yang menonjol, Caoimhin Kelleher.
Sang kiper tercatat melakukan sembilan kali penyelamatan krusial. Di antaranya, menahan tendangan Malo Gusto di menit ke-13, menghalau sepakan Cole Palmer menit ke-21.
Saat laga memasuki menit akhir di babak kedua, serangan Chelsea semakin mengerikan. Namun Kelleher bagai tembok tebal yang berdiri kokoh menghalau segala bahaya. Menit ke-86 misalnya, dia menghalau tendangan Conor Gallagher dalam situasi satu lawan satu.
Di babak tambahan, Kelleher juga jadi aktor protagonis dengan menahan tendangan Christoper Nkunku dua kali, dan tembakan Palmer. Di tengah gempuran itu, Liverpool justru memetik gol kemenangan. Menit ke-118, umpan sepak pojok Konstantinos Tsimikas disambar Virgil Van Dijk dengan kepala, berakhir di pojok kiri gawang. Gol ini mengantarkan Liverpool menang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.