Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Timnas Indonesia di Piala Asia U23, Komentator Malaysia: Garang, Berwibawa & Tampil Tanpa Rasa Takut

Pandangan komentator Malaysia, Faiz Gurun & Keesh Sundaresan terhadap Timnas Indonesia di Piala Asia U23 2024, takjub dengan cara Shin Tae-yong.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Timnas Indonesia di Piala Asia U23, Komentator Malaysia: Garang, Berwibawa & Tampil Tanpa Rasa Takut
AFP/KARIM JAAFAR
Pandangan komentator Malaysia dari Astro Arena, Faiz Gurun & Keesh Sundaresan terhadap Timnas Indonesia di Piala Asia U23 2024, takjub dengan cara Shin Tae-yong. 

TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Timnas Indonesia di ajang Piala Asia U23 2024 mengundang perhatian dari banyak pihak, termasuk komentator media Malaysia, Astro Arena, yakni Faiz Gurun dan Keesh Sundaresan.

Faiz Gurun dan Keesh Sundaresan mengungkapkan, Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong bermain dengan garang, berwibawa, dan tanpa rasa takut.

Hal itu mereka ungkapkan melalui perbincangan yang bertemakan 'Timnas Indonesia luar biasa, menyala dibalik kesedikan Malaysia' dalam tayangan YouTube Astro Arena pada 25 April 2024.

Untuk diketahui, Timnas Indonesia satu-satunya wakil Asia Tenggara yang tampil di babak semifinal Piala Asia U23 2024.

Momen pertandingan Timnas U23 Indonesia vs Korea Selatan pada partai perempat final Piala Asia U23 2024, Jumat (26/4/2024).
Momen pertandingan Timnas U23 Indonesia vs Korea Selatan pada partai perempat final Piala Asia U23 2024, Jumat (26/4/2024). (PSSI)

Malaysia dan Thailand pulang lebih awal setelah menjalani penyisihan grup yang kurang baik, sementara Vietnam kandas di babak perempat final.

Jika ditelisik, di antara hasil empat negara di atas, Malaysia menjadi tim paling bawah dengan jumlah kebobolan terbanyak 6 gol (sama dengan Thailand), gol paling sedikit, dan tanpa satu pun poin, alias kalah dalam 3 pertandingan.

Faiz dan Keesh menilai saat ini adalah waktunya bagi Indonesia.

Baca juga: Lawan Uzbekistan Rasa Eropa, Timnas U23 Indonesia Bermodalkan Mental Baja ke Final Piala Asia U23

Berita Rekomendasi

Waktu yang tepat untuk menunjukkan kapasitas mereka sebagai tim yang sedang berkembang.

"Saat ini adalah masa untuk Indonesia," buka Faiz dalam tayangan Astro Arena.

Dalam skuad Timnas Indonesia di Piala Asia U23, ada beberapa kategori jenis pemain yang menjadi sorotan Faiz.

Pemain yang berkompetisi di liga domestik (Liga 1), di antaranya Ernando Ari, Rizky Ridho, Witan Sulaeman, Komang Teguh, dan pemain lainnya.

Lalu pemain yang bermain di Eropa, yakni Nathan Tjoe-A-On, Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Marselino Ferdinan.

Serta satu pemain yang baru bergabung dengan skuad Garuda setelah menyelesaikan proses naturalisasi pada akhir tahun 2023, Justin Hubner.

Yang terakhir, pemain kejutan seperti Hokky Caraka dan Komang Teguh yang sudah mencetak 2 selama penyisihan grup Piala Asia U23.

Mereka adalah pemain Indonesia yang berhasil digabungan oleh Shin Tae-yong untuk menjadi satu kesatuan yang kuat.

"Ada beberapa jenis campuran pemain (Timnas U23 Indonesia). Pemain yang bermain di Liga 1 yakni Ernando Ari, Rizky Ridho, Witan Sulaeman, Sananta)," beber Faiz.

"Pemain-pemain yang bermain di Eropa, Nathan Tjoe-A-On, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino, dan ada beberapa pemain yang akhir-akhir ini meniti di pembinaan sepak bola Indonesia, seperti Justin Hubner," sambungnya.

Selama penyisihan grup, Timnas Indonesia hanya kalah sekali, Marselino Ferdinan dan kolega mampu mengatasi perlawanan Australia dengan skor tipis 1-0.

Kemenangan tipis yang dicetak Komang Teguh memiliki arti yang sangat dalam untuk menumbuhkan kepercayaan diri skuad Garuda Muda.

Hasilnya tampak saat meladeni perlawanan Yordania, Timnas Indonesia memegang kendali permainan meskipun dengan selisih persentase yang tipis.

Anak asuh Shin Tae-yong unggul dalam jumlah passing dan akurasi passing, serta angka tembakan tepat sasaran.

Perkembangan itu dilanjutkan saat melawan Korea Selatan. Cara bermain Timnas Indonesia yang lebih sabar, kaki ke kaki dengan umpan pendek yang dikombinasikan dengan long ball bukan sekedar long ball hingga menghasilkan 2 gol.

Secara fisik, konsistensi menunjukkan hingga menit akhir mereka bermain. Saat melawan Qatar yang totalnya mencapai 120 menit, begitu juga saat menghadapi Korea Selatan, bahkan hingg titik putih penalti.

Bicara perihal tersebut tentu tidak afdol jika tidak ditunjang dengan mentalitas yang kuat dari para pemain.

Tidak hanya itu, singkronisasi antar pemain dari berbagai macam jenis yang disebutkan Faiz Gurun pun dapat terlihat dengan ritme permainan yang baik di lapangan.

"Jadi ini adalah kombinasi pemain Shin Tae-yong. Kalau kita lihat ada label, 'Oh pemain Shin Tae-yong, orang lain tau cara permainan, apa yang dituntut Shin Tae-yong, dan apa yang dituntut oleh rakyat mereka sendiri," ungkapnya soal karakter pemain yang ada di skuad Timnas U23 Indonesia saat ini.

"Bila kita gabungkan elemen-elemen (pemain) yang disebut tadi, dapatlah kita satu tim Indonesia yang garang dan berwibawa di pentas Asia," jelasnya.

Wabah Inferiority Complex

Jordan (white) and Indonesia's (red) starting eleven stand up for their national anthems before the start of the AFC U23 Asian Cup Group A match between Jordan and Indonesia at Abdullah Bin Khalifa Stadium in Doha on April 21, 2024. (KARIM JAAFAR / AFP)
Jordan (white) and Indonesia's (red) starting eleven stand up for their national anthems before the start of the AFC U23 Asian Cup Group A match between Jordan and Indonesia at Abdullah Bin Khalifa Stadium in Doha on April 21, 2024. (KARIM JAAFAR / AFP) (AFP/KARIM JAAFAR)

Sementara Keesh menilai, Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong saat ini cukup baik menangani wabah yang terjadi di sepak bola Asia Tenggara, yakni Inferiority Complex.

Di mana kita merasa lebih kecil, tidak cukup baik, tidak sebesar negara-negara lain, hal itu yang kerap mengganggu kerap mengganggu pikiran pemain yang didasarkan oleh banyak aspek kehidupan.

"Bagi Saya, di Asia Tenggara ini ada satu wabah yang senantiasa membelenggu (pemain) sepak bola, wabah inferiority complex. Di mana senantiasa kita merasa lebih kecil, tidak cukup bagus, tidak sebesar negara-negara lain," kata Keesh.

"Itu berada dalam pikiran karena begitu banyak aspek kehidupan yang berbeda, budaya, bahasa, olahraga (sepak bola), dan itu akan memberikan impact kepada cara kita bermain di pentas tertinggi," sambungnya.

"Kalau Saya lihat Piala Asia tempo hari (level senior), lihat Kejuaraan Piala Asia U23 saat ini, tidak ada rasa takut dari cara bermain Timnas Indonesia."

"Mau lawan Australia, Yordania, Jepang, Irak, Timnas Indonesia tetap bermain dengan rasa takut ataupun gusar."

"Bagi Saya, kemampuan akan mengatasi itu (inferiority complex) adalah kontribusi Shin Tae-yong terhadap pemain-pemain ini," jelasnya.

Timnas Indonesia saat ini berada di jalur yang tepat menuju Olimpiade, ajang multi event olahraga terbesar di dunia. Terakhir kali Timnas Indonesia tampil pada 1956.

Anak asuh Shin Tae-yong bakal melawan Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U23 pada Senin (29/4/2024) pukul 21.00 WIB. Satu langkah guna menyegel tiket otomatis lolos ke Olimpiade Paris 2024.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
11
9
1
1
21
6
15
28
2
Man. City
11
7
2
2
22
13
9
23
3
Chelsea
11
5
4
2
21
13
8
19
4
Arsenal
11
5
4
2
18
12
6
19
5
Nottm Forest
11
5
4
2
15
10
5
19
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas