Kisah Edin Terzic, Musim Lalu Gagal Buat Dortmund Juara Bundesliga, Kini Lolos Final Liga Champions
Edin Terzic melalui perjalanan yang berkesan bersama Borussia Dortmund setelah keberhasilan mencapai final Liga Champions, Rabu (8/5/2024).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Edin Terzic melalui perjalanan yang berkesan bersama Borussia Dortmund setelah keberhasilan mencapai final Liga Champions, Rabu (8/5/2024).
Dua kali Borussia Dortmund mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) di laga semifinal dengan skor identik 1-0.
Keberhasilan Dortmund ke final Liga Champions ini tentu tak lepas dari andil peran sang pelatih, Edin Terzic.
Pelatih berusia 41 tahun itu sempat gagal membawa Dortmund juara Bundesliga di musim lalu.
Kegagalannya meraih gelar hanya terjadi beberapa menit sebelum laga berakhir karena di laga terakhir meraka gagal meraih kemenangan melawan Mainz.
Namun di musim berikutnya, Terzic seakan menebus kegagalannya itu. Meski di kompetisi domestik mereka terseok-seok, namun hal itu tak berlaku di Liga Champions.
Di Bundesliga, saat ini Dortmund berada di posisi kelima, dengan koleksi 60 poin, terpaut tiga poin dari RB Leipzieg di atasnya dengan dua laga tersisa.
Baca juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: Dortmund ke Final, Memori Manis atas MU 27 Tahun Silam Terulang
Di Liga Champions, perjalanan Dortmund dilalui dengan cara yang tidak mudah. Mereka tergabung di grup F yang merupakan grup neraka bersama PSG dan juga AC Milan.
Di dua laga awal, klub Jerman itu bahkan hanya bisa memetik satu poin saja. Namun perlahan mereka bangkit hingga akhirnya bisa bersaing dan lolos fase gugur dengan menjadi juara grup sebelum menyingkirkan PSV Eindhoven di babak 16 besar dan Atletico Madrid di perempat final.
Terzic mengatakan, keberhasilannya menyingkirkan AC Milan membuat timnya optimis menatap laga-laga penting di Liga Champions. Mereka menahan imbang Rossoneri 0-0 di Iduna Park, lalu menang 1-3 di San Siro.
"Kami berkembang di setiap pertandingan dan pada titik tertentu kami mengalahkan Milan. Milan berada di semifinal tahun lalu. Dan jika Anda menyingkirkan semifinalis yang tidak melakukan banyak transfer, maka itu bisa bagus. Ini akan berhasil bagi kami."
"Selalu ada tim yang selalu berhasil mencapai perempat final atau semi final, yang mungkin belum masuk radar Anda dan kami ingin menjadi tim itu tahun itu," kata dia.
Keberhasilan Die Borussen ke final ini mengulangi pencapaian mereka 11 tahun silam. Dortmund kala itu yang juga diperkuat Marco Reus dan Mats Hummels, tampil di final di Wembley.
Sayangnya mereka kala itu kalah 1-2 dari rival senegara, Bayern Munchen. Dan kini mereka berpeluang untuk menebus kekalahan itu.
Baca juga: Tak Peduli Real Madrid atau Bayern Munchen yang Jadi Lawan, Pahlawan Dortmund Siap Tantang di Final
Sementara bagi Terzic, kisah yang manis juga menyertainya. Pada 2012 silam, dirinya masih menjadi suporter Dortmund.
Saat Dortmund menjadi juara Bundesliga pada 2012, Terzic menonton langsung dari tribun stadion.
Kini 12 tahun kemudian, dia memimpin Dortmund ke final Champions setelah lebih dari satu dekade.
Terzic sempat menjadi assisten pelatih Dortmund pada 2018, lalu menjadi pelatih interm pada 2020 hingga akhirnya sempat menjadi pelatih kepala setengah musim pada Desember 2020 hingga Juni 2021.
Namun selama setahun berikutnya ia menjadi direktur teknis pada Juli 2021 hingga Juni 2022 sebelum diangkat lagi menjadi pelatih utama pada Juli 2022 hingga saat ini.
Kemenangan di Liga Champions ini ia persembahkan pada suporter setia Dortmund untuk menebus kegagalan di musim lalu.
"Kami ingin menciptakan gambaran serupa di stadion kami tahun lalu. Setelah pertandingan [melawan Mainz), sayangnya segalanya tampak sedikit berbeda dan para penggemar ada di sana untuk kami."
"Hari ini kami dapat memberi sedikit kembali dengan berhasil pergi ke final Liga Champions bersama-sama lagi."
"Hanya rasa syukur murni, kelegaan murni, dan kegembiraan murni dan banyak sekali kebanggaan," jelas Terzic.
Baca juga: Digasak Leverkusen di Kancah Domestik, Bayern Munchen dan Dortmund Balas Dendam di Liga Champions
Kini, tinggal satu laga lagi bagi Terzic untuk benar-benar memastikan kesuksesan besar bagi Dortmund.
Pilihannya adalah mengalahkan Real Madrid atau Bayern Munchen dalam laga final pada 2 Juni di Wembley.
Ia melihat Dortmund bukan tim yang difavoritkan. Tapi justru itulah yang membuat dirinya termotivasi bisa meraih kemenangan, siapapun lawan yang dihadapi.
“Saya tahu kami tidak akan menjadi favorit. Apapun tim yang kami hadapi, itu akan sangat sulit."
"Namun ini hanya satu pertandingan dan, dalam satu pertandingan, segalanya mungkin terjadi. Kami sudah membuktikannya," tegas Terzic.
Perjalanan Dortmund ke Final Liga Champions
Fase Grup
- vs PSG (Kalah 2-0)
- vs AC Milan (0-0)
- vs Newcastle (Menang 0-1)
- vs Newcastle ( Menang 2-0)
- vs AC Milan (Menang 1-3)
- vs PSG (1-1)
16 Besar
- vs PSV Eindhoven (1-1)
- vs PSV Eindhoven (Menang 2-0)
Perempat final
- vs Atletico Madrid (Kalah 2-1)
- vs Atletico Madrid (Menang 4-2)
Semifinal
- vs PSG (Menang 1-0)
- vs PSG (Menang 0-1)
(Tribunnews.com/Tio)