TRIBUNNEWS.COM - Pep Guardiola memilih setel kalem dalam menatap laga terakhir Manchester City di Liga Inggris.

Manchester City telah mengambil alih pimpinan klasemen dari Arsenal. Tim asuhan Pep Guardiola itu kini menatap juara Liga Inggris.

Tinggal satu laga lagi dengan keunggulan dua poin, Man City hampir dipastikan meraih gelar juara Liga Inggris musim ini.

Syaratnya, mereka harus menang di laga terakhir melawan West Ham akhir pekan ini, tak peduli apapun hasil yang didapat Arsenal nantinya.

Namun demikian, jika Man City meraih hasil imbang, Arsenal bisa menjadi juara jika menang melawan Everoton.

Nantinya poin akhir kedua tim tersebut bakal sama, namun Arsenal lebih berhak juara karena memiliki selisih gol yang lebih baik.

Menatap laga terakhir ini, Pep Guardiola lebih memilih untuk kalem. Ia mengingatkan timnya agar tak berorientasi pada hasil saat bermain.

Baca juga: Skenario Manchester City Juara Liga Inggris Musim ini: Wajib Menang di Laga Terakhir

Seperti halnya saat melawan Tottenham Hotspur. Menurutnya timnya gagal mencetak gol di babak pertama karena para pemainnya berorientasi pada hasil, dan tak fokus pada permainannya.

Pep ia ingin pemain menampilkan permainan seperti yang sudah mereka lakukan sebelum-sebelumnya.

"Mereka bermain untuk konsekuensi hasil (di babak pertama saat melawan Tottenham Hotspur)," kata Guardiola, dikutip dari ESPN.

"Jika Anda melakukan itu, Anda akan kehilangan Liga Premier. Anda tidak bisa tampil sesuai level Anda," kata Pep tentang penampilan Man City.

"Mereka adalah manusia, saya memahami tekanannya. Bahkan Arsenal tidak bermain bagus melawan Manchester United, mereka tahu jika mereka tidak menang di sana mereka tidak akan memenangkan Liga Premier."

Pengalaman telah membuktikan Man City bisa melalui fase akhir dengan baik.

Man City pernah berjuang sampai pekan terakhir untuk memenangkan gelar Liga Inggris. Itu terjadi pada 2011-2012 silam.

Baca juga: Hasil Liga Inggris: Tottenham Kecewakan Arsenal, Haaland Muluskan City ke Tangga Juara