TRIBUNNEWS.COM - PT Liga Indonesia Baru resmi menetapkan format kompetisi Liga 1 2024/2025 kembali ke setelan pabriknya alias aturan lama.

Format Liga 1 musim anyar yang awalnya direncanakan bakal memakai sistem Championship Series lagi seperti musim lalu.

Nyatanya secara resmi formatnya kembali mengalami perubahan yang terkesan mendadak menjadi format kompetisi penuh.

Dengan format kompetisi penuh, siapapun klub yang mampu mendulang poin terbanyak selama semusim, itulah juaranya.

Format tersebut sejatinya telah diterapkan di banyak kompetisi sepak bola dunia termasuk Liga Inggris sebagai yang terbaik.

Baca juga: 3 Poin Kesepakatan Liga 1 2024/2025: Jadwal, Format Kompetisi, hingga Regulasi Penonton

Lebih jauh, format kompetisi penuh sebenarnya telah menjadi format umum Liga Indonesia pada edisi sebelum-sebelumnya.

Hanya saja memang pada beberapa kondisi, format tersebut kerapkali mengalami perubahan menjadi Championship Series.

Kembalinya format kompetisi Liga 1 musim depan ke setelan pabrik jelas menimbulkan berbagai sorotan menarik.

Termasuk sorotan tajam yang mengarah kepada Persib Bandung selaku juara kompetisi Liga 1 2023/2024.

Persib Bandung yang musim depan bakal menyandang status juara bertahan memiliki tantangan tidak mudah.

Khususnya untuk sekedar mempertahankan gelar juara yang telah diraihnya pada musim lalu bersama Bojan Hodak.

Dengan format kompetisi penuh, sejarah mencatat bahwa Persib Bandung tidak pernah mampu mengangkat gelar juara.

Dikutip akun instagram @pengamatsepakbola, tim Maung Bandung secara mengejutkan belum pernah juara Liga Indonesia dengan format kompetisi penuh.

Meski sudah mencatatkan diri telah memenangkan dua gelar juara Liga Indonesia, nyatanya semua trofi diraih Persib Bandung ketika format liga bukan full kompetisi.