Indonesia Kejar Mimpi Piala Dunia dengan Beberapa Pemain Anak-anak Perantau yang Merantau ke Belanda
Timnas Indonesia pernah tampil di Piala Dunia tapi itu ketika masih di bawah penjajahan Belanda.
Editor: Muhammad Barir
Ada juga striker Rafael Struick, yang bermain untuk Brisbane Roar Australia.
Meskipun sepak bola sangat populer di negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dan Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari lima negara dengan ekonomi teratas pada tahun 2050, terdapat kekurangan investasi dalam permainan akar rumput.
Sepak bola domestik Indonesia telah dirusak selama bertahun-tahun oleh infrastruktur yang tidak stabil, salah urus, dan kekerasan, termasuk kerusuhan di stadion yang menyebabkan lebih dari 130 orang tewas pada tahun 2022.
Kurangnya investasi ini telah dirasakan di tingkat pemuda, yang menyebabkan apa yang oleh sebagian orang dianggap sebagai perbaikan cepat saat ini.
"Tujuannya adalah meningkatkan kualitas karena, sejujurnya, harus disadari bahwa pengembangan pemain muda di Indonesia tidak sebaik di Eropa," kata Aun Rahman dari podcast sepak bola Box2box Indonesia.
Perbandingan dengan K-pop
Aun mengatakan ada sensasi yang menyelimuti tim dan pemain yang baru direkrut, sehingga ia membandingkannya dengan "model yang mengidolakan pop Korea".
Kebanyakan pemuda Belanda segera mengumpulkan jutaan pengikut media sosial baru setelah berkomitmen pada negara baru mereka.
Dengan kebijakan naturalisasi yang sejauh ini membuahkan hasil di lapangan, masyarakat Indonesia dengan senang hati menerimanya.
Saat Indonesia bertanding melawan China, ribuan penggemar berkumpul di luar stadion Gelora Bung Karno di Jakarta untuk menonton siaran langsung di layar lebar.
Ketua asosiasi sepak bola Erick Thohir, mantan ketua Inter Milan yang juga miliarder, mengatakan penjualan tiket untuk pertandingan kandang yang tiketnya terjual habis yang melibatkan tim nasional menghasilkan 20 miliar rupiah ($1,27 juta) per pertandingan.
Kerumunan massa lagi diperkirakan akan hadir saat Tim Nasional Indonesia (Timnas) menjamu Arab Saudi pada hari Selasa.
Kesuksesan yang relatif baru-baru ini juga membuat para penggemar membeli banyak barang dagangan.
Arya, dari asosiasi sepak bola, juga menarik perbandingan dengan popularitas besar band K-pop BTS.
"Jika mereka mengidolakan BTS, apa yang akan mereka beli? Produk BTS, kan?" katanya.
"Tetapi karena mereka mengidolakan Timnas, siapa yang diuntungkan?
"Tentu saja, Indonesia."
SUMBER: AFP