Timnas Israel Dulu Bermain di Asia Tapi Kini di Eropa, Ternyata Indonesia Ikut Berperan
Sejak bergabung dengan AFC pada tahun 1956, negara-negara dari dunia Arab dan Muslim sering menolak bermain melawan Israel.
Editor: Hasanudin Aco
Israel seharusnya menjadi tuan rumah edisi 1972 juga, tetapi harus mengundurkan diri.
Mengapa Israel di UEFA bukan di Asia?
Sejak bergabung dengan AFC pada tahun 1956, negara-negara dari dunia Arab dan Muslim sering menolak bermain melawan Israel.
Turki, Indonesia, dan Sudan menolak bermain melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958.
Pada tahun 1974, Israel dikeluarkan dari AFC melalui resolusi yang diajukan oleh Kuwait.
Sebanyak 17 negara anggota memberikan suara mendukung, 13 menentang, dan enam abstain.
Tim sepak bola nasional Israel diasingkan, dan hanya dapat berpartisipasi dalam kompetisi FIFA — atau dengan tunjangan khusus — dalam turnamen kualifikasi di konfederasi benua lainnya.
Dari tahun 1976 hingga 1994, tim klub Israel berpartisipasi dalam Piala Intertoto, kompetisi musim panas Eropa yang dibiayai oleh industri taruhan.
Pada tahun 1991, UEFA mengizinkan tim nasional Israel untuk berkompetisi di bawah naungan asosiasi Eropa tersebut. Sejak tahun 1992, klub-klub Israel juga bermain di kompetisi UEFA.
Pada tahun 1994, UEFA telah menjadikan Israel sebagai anggota penuh, bukan hanya anggota asosiasi.
Bagaimana dengan olahraga lainnya?
Mirip dengan sepak bola , atlet Israel awalnya berpartisipasi dalam kompetisi Asia. Atlet Israel memenangkan 53 medali – 18 di antaranya emas – dari tahun 1954 hingga 1974 di Asian Games.
Pada tahun 1962, tuan rumah Indonesia menolak mengizinkan Israel untuk berkompetisi, dengan alasan hal ini akan merusak hubungannya dengan negara-negara Arab.
Pada tahun 1978, Israel akhirnya dilarang mengikuti Asian Games.