Crowde Jembatani Petani dan Investor Melalui Platform Digital
Investasi di Crowde yang dimulai dari Rp 10 ribu sudah membantu para petani
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia dengan penghasilan dari sektor pertanian yang sangat melimpah.
Namun, kenyataannya, para petani di Indonesia 2,3 kali lebih miskin dibandingkan masyarakat pada umumnya.
Hal inilah yang mendorong Crowde ingin memberikan dampak positif kepada para petani dan masyarakat Indonesia secara luas dengan membuat platform terbuka bagi masyarakat untuk berinvestasi dengan cara memberi modal kepada para petani.
"Sistem peminjaman dari bank di Indonesia saat ini masih sulit diakses oleh para petani. Hal ini menyebabkan lintah darat atau tengkulak dengan mudah mengambil untung yang sangat banyak dari petani. Kualitas hidup para petani menurun karena tidak bisa menikmati hasil kerja keras mereka secara utuh akibat besarnya bunga pinjaman," ungkap CEO Crowde di Jakarta, Kamis (17/5/2017).
Dikatakannya, investasi di Crowde yang dimulai dari Rp 10 ribu sudah membantu para petani.
"Keuntungan antara petani dan investor akan dibagi saat hasil panen dengan periode dan ekspektasi keuntungan yang telah ditetapkan," katanya.
Iwan, salah seorang petani Cabai asal Bogor mengatakan, selama ini kami para petani cukup mengalami kesulitan modal dalam mengembangkan pertanian dan sulit mendapatkan kredit dari bank.
"Sedangkan bila kami bekerjasama dengan tengkulak, bunganya sangat tinggi. Crodde mambantu kami menyediakan modal," kata Iwan.
Crowde hadir sebagai solusi untuk permasalahan di bidang agraria.
Begitu banyak kesempatan menarik dan menguntungkan bagi Teman Crowde, yakni para investor, yang dapat turut membantu para petani meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
"Petani yang bergabung dalam platform ini telah terseleksi. Mereka telah memiliki pasar untuk hasil panennya, sehingga para investor tak perlu takut dalam hal pemasaran," kata Yohanes.