Ekspansi GO-JEK Dapat Tekan Praktik Monopoli Bisnis Ride-Hiling di ASEAN
O-JEK memastikan 'keluar kandang' dengan melebarkan sayap bisnisnya ke negara-negara di kawasan ASEAN.
Penulis: Fajar Anjungroso
”Itu artinya GO-JEK berpeluang besar meningkatkan laju bisnisnya hanya dari layanan jasa taksi online saja,” imbuhnya.
Terlebih rata-rata Negara tetangga tersebut mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen. Alhasil, hal itu akan membantu eksistensi GO-JEK.
”Berbagai indikator ekonomi lainnya yang akan mendongkrak bisnis GO-JEK di negara itu populasi kelas menengah semakin banyak dan penterasi internet semakin tinggi sehingga mendukung bisnis transportasi online,” terusnya.
Bhima menyebut, berdasarkan data Internet World Stats terungkap penterasi internet di Filipina tumbuh sebesar 62,9 persen, Thailand 82,4 persen, Vietnam 66,3 persen, dan Singapura 83,6 persen.
Sedangkan Indonesia sebesar 53,7 persen. Namun Indonesia menang jumlah pengguna internet mencapai 143 juta orang.
Lain halnya Filipina 67 juta orang, Thailand 57 juta orang, Vietnam 64 juta orang, dan Singapura 4,8 juta orang.
Sebelumnya, CEO dan Founder GO-JEK, Nadiem Makarim, menyebut terkait dengan persaingan usaha sehat memang menjadi salah satu fokus utama dalam pertimbangan GO-JEK ekspansi ke Negara tetangga di Asean itu.
”Dengan hadirnya GO-JEK di negara-negara tersebut, kami berharap bisa menjadi aplikasi gaya hidup utama, pilihan masyarakat. Itu aspirasi kami. Di saat yang sama, kami harap kehadiran kami dapat menciptakan persaingan usaha sehat yang dibutuhkan supaya pasar di masing-masing negara terus bertumbuh,” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/05).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.