Cerita Suram Bos HP China Gionee, Uang Triliunan Habis di Meja Judi, Pabrik Terancam Bangkrut
pabrik ponsel Gionee terancam bangkrut karena didera krisis finansial. ditengarai karena kebiasaan buruk sang CEO Liu Lirong yang kecanduan judi
Penulis: Aji Bramastra
Menurutnya, ia kehilangan sekitar Rp 2 triliun di meja judi.
Tahun lalu, ponsel Gionee menjadi ponsel terlaris nomor 6 di daratan China.
Posisi Gionee berada di bawah Huawei, Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Apple.
Kini, perusahaan ini berada di ambang kebangkrutan.
Utang perusahaan makin membengkak.
Sejumlah perusahaan pemasok bahan baku, menolak mengirim bahan karena pembayaran yang tersendat.
Liu mengakui dalam sebuah wawancara, utang Gionee mencapai Rp 35 triliun.
Sebanyak Rp 20 triliun merupakan utang ke bank, lalu sisanya tunggakan utang ke pemasok bahan baku dan periklanan.
Liu juga mengakui, sebagai pendiri sekaligus bos perusahaan tersebut, ia kerap bingung memisah mana uang perusahaan dan mana uang yang bisa ia pakai pribadi.
Dia kerap meminjam uang perusahaan untuk keperluan pribadinya.
Tanda-tanda goyangnya Gionee muncul pada April 2018, dimana perusahaan ini memecat separuh karyawannya.
Gionee sendiri didirikan sejak 2002.
Pada 2016, perusahaan smartphone ini memasarkan tak kurang dari 40 juta smartphone ke China dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Hingga kini, ponsel ini masih banyak ditemukan di sejumlah situs belanja online Indonesia. (*)