Red Hat OpenShift 4, Generasi Terbaru Platform Kubernetes Enterprise
OpenShift 4 dirancang untuk memberikan pengalaman bagaikan cloud di cloud hybrid dengan mendorong pembaruan otomatis di seluruh penyebaran Kubernetes
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Red Hat, Inc memperkenalkan Red Hat OpenShift 4, generasi terbaru dari platform Kubernetes enterprise yang terpercaya, yang direkayasa ulang untuk mengatasi realitas kompleks dari orkestrasi container dalam sistem produksi.
OpenShift 4 dirancang untuk memberikan pengalaman bagaikan cloud di cloud hybrid dengan mendorong pembaruan otomatis di seluruh penyebaran Kubernetes di mana saja.
Ditambah dengan fleksibilitas pengembang yang ditingkatkan dan didukung oleh Kubernetes Operators, OpenShift 4 membantu meletakkan fondasi yang lebih aman dan konsisten untuk beban kerja cloud-native modern yang tengah bermunculan.
Lebih dari 1.000 perusahaan di berbagai industri dan di seluruh dunia, termasuk ANZ Bank, Banco Santander, Cathay Pacific, Copel Telecom, GE, Lufthansa Technik, Macquarie Bank, Miles and More GmbH, Paychex, Porsche Informatik, Sabre, Swisscom AG, Via Varejo, dan X by Orange, dan pemenang Red Hat Innovation Awards tahun ini BP, Deutsche Bank, Emirates NBD, HCA Healthcare, dan Kohl’s menggunakan OpenShift untuk mempercepat pengembangan dan penyampaian aplikasi.
"Dirancang untuk lingkungan yang beragam, Red Hat OpenShift 4 mengawali era standar Kubernetes berikutnya untuk mengotomatisasi dan mengoperasionalkan praktik terbaik untuk platform aplikasi modern," kata Red Hat dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2019).
Baca: Jelang Idul Fitri, BNI Syariah Proyeksikan Dana Tunai Rp 1,7 Triliun
Red Hat OpenShift 4 beroperasi sebagai pengalaman cloud terpadu untuk dunia hybrid, dan memungkinkan pendekatan yang menekankan pada otomatisasi melalui:
Platform pengelolaan mandiri untuk cloud hybrid untuk memberikan pengalaman bagaikan cloud melalui pembaruan software otomatis dan manajemen siklus hidup di cloud hybrid, yang didukung oleh landasan Red Hat Enterprise Linux dan Red Hat Enterprise Linux CoreOS yang terpercaya.
Ini memungkinkan keamanan, kemampuan audit, pengulangan, kemudahan manajemen dan pengalaman pengguna yang lebih besar.
Kemampuan beradaptasi dan dukungan heterogen, tersedia dalam beberapa bulan mendatang di seluruh vendor cloud publik utama termasuk Alibaba, Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, IBM Cloud, Microsoft Azure, teknologi cloud privat seperti OpenStack, platform virtualisasi, dan server bare-metal.
Instalasi full stack yang disederhanakan dengan proses otomatis yang memudahkan untuk memulai dengan Kubernetes enterprise secara cepat.
Baca: Produk TP-Link Beri Kemudahan Memanfaatkan Teknologi IoT Masa Depan
Penerapan aplikasi dan manajemen siklus hidup yang disederhanakan dengan Kubernetes Operators.
Red Hat memelopori aplikasi stateful dan kompleks di Kubernetes dengan Operators yang mengotomatiskan pemeliharaan, penskalaan, dan failover aplikasi.
"Kini, OpenShift 4 menyediakan Red Hat OpenShift Certified Operators. Bekerja bersama dengan ekosistem mitra yang lebih luas, OpenShift 4 mencakup serangkaian luas aplikasi untuk dijalankan as-a-service di cloud hybrid," katanya.
Red Hat OpenShift Container Platform merupakan Kubernetes yang tersertifikasi dan sesuai, sebagaimana yang divalidasi oleh Cloud Native Computing Foundation (CNCF).
Platform ini adalah satu-satunya penawaran Kubernetes enterprise yang dibangun berbasis tulang punggung platform Linux enterprise terkemuka di dunia yang didukung oleh keahlian open source, ekosistem yang kompatibel, dan kepemimpinan Red Hat.
"Sebagai kontributor utama komunitas Kubernetes, Red Hat memurnikan Kubernetes untuk perusahaan di OpenShift 4 sehingga menyediakan basis kode yang lebih tangguh dan lebih aman sekaligus tetap mempertahankan inovasi kunci dari komunitas hulu," katanya.
Red Hat OpenShift 4 akan tersedia bulan depan.