Giatkan Produk Berbahan Dasar Ketela, BPPT Resmikan 'Pojok Inovasi Cassava Castle'
Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan alasan memilih Lampung sebagai wadah pengembangan inovasi tersebut karena potensi yang ada di provinsi tersebut
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meresmikan Pojok Inovasi Cassava Castle di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (19/7/2019).
Pojok Inovasi Cassava Castle tersebut dibentuk dalam rangka mengembangkan teknologi membuat beras dan tepung dari bahan dasar ubi kayu atau ketela atau singkong.
Baca: 7 Jajanan Tradisional Berbahan Baku Singkong, Cobain Legitnya Lemet
Baca: Kota Pagaralam Mulai Diselimuti Kabut Asap
Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan alasan memilih Lampung sebagai wadah pengembangan inovasi tersebut karena potensi yang ada di provinsi tersebut.
Pojok Inovasi Cassava Castle merupakan satu inisiasi BPPT bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
Pojok Inovasi tersebut, kata dia, merupakan 'hasil' dari digelarnya kegiatan technopark di provinsi tersebut.
"Pojok Inovasi Cassava Castle merupakan salah satu kegiatan Techno Park Lampung Tengah," ujar Hammam.
Ia kemudian menjelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah merencanakan pembangunan 108 technopark yang dikerjakan oleh kementerian/lembaga.
Oleh karena itu, BPPT sebagai lembaga pemerintah turut ambil bagian dalam mensukseskan RPJMN tersebut yakni mendorong di antaranya pembangunan sembilan technopark.
Termasuk technopark yang ada di Lampung Tengah.
"Di mana BPPT mendapat penugasan untuk mendampingi pembangunan sebanyak sembilan techno park, salah satu diantaranya adalah Techno Park Lampung Tengah," jelas Hammam.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan mengatakan adanya singkong tentu saja berpotensi besar menjadi bahan baku pengganti padi dalam pembuatan beras.
"Sekarang kita punya bahan baku selain padi kan (ada) banyak, sagu banyak, (bahan baku) itu kayak beras ketahanan pangan," kata Soni.
Ia menjelaskan, BPPT melalui Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Lampung melakukan inovasi untuk membuat beras dari bahan dasar singkong.