Grab PHK 360 Karyawan di 8 Negara, Antony Tan: Ini Bukan Keputusan yang Mudah
Dampak COVID-19 akhirnya berimbas pada salah satu perusahaan ride-hailing terbesar di Asia Tenggara, Grab.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Dampak COVID-19 akhirnya berimbas pada salah satu perusahaan ride-hailing terbesar di Asia Tenggara, Grab.
Setelah meninjau semua komponen biaya, mengurangi pengeluaran, memotong gaji manajemen senior, mengalokasikan sebagian karyawan ke layanan pengiriman makanan dan barang sejak bulan Februari lalu, dengan sangat terpaksa Grab harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya.
Grab resmi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 360 karyawan di 8 negara atau sekitar di bawah 5 persen dari jumlah total karyawan Grab.
Melalui surat elektronik, CEO sekaligus Co-Founder Grab Anthony Tan mengungkapkan jika itu keputusan yang sangat berat dan tidak mudah.
“Keputusan ini bukan merupakan keputusan yang mudah. Kami telah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari hal ini terjadi, tetapi kami akhirnya harus menerima kenyataan bahwa keputusan ini kami ambil demi jutaan mata pencaharian orang yang bergantung pada Grab di masa ‘new normal’ ini,: ungkap Anthony Tan secara tertulis lewat surat elektronik yang diterima Tribunnews.com, Selasa (16/6/2020).
Keputusan ini diambil juga sebagai langkah awal yang sangat berat bagi Grab untuk bisa mengatasi tantangan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
“Kami menyadari bahwa Grab masih harus menjadi organisasi yang lebih ramping untuk mengatasi tantangan ekonomi pasca pandemi. Untuk dapat mencapai hal tersebut, kami akan menghentikan beberapa proyek non-esensial, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi di perusahaan untuk efisiensi yang lebih besar, serta membentuk ukuran tim yang tepat untuk lebih menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis Grab yang terus berubah berdasarkan lingkungan eksternal,” ujar Anthony Tan.
Kedepannya Grab akan menjadi organisasi yang lebih ramping dan akan berfokus pada berbagai bisnis utama, yaitu layanan ride-hailing, pengiriman barang dan makanan, layanan keuangan, serta layanan bagi merchant.
Walaupun menghadapi berbagai tantangan, Grab terus berkomitmen pada pembangunan ekonomi dan sosial jangka panjang di Asia Tenggara.