Ini Rekomendasi Teknologi Keamanan dan Informasi dari Praktisi IT untuk Polri Presisi
Di webinar ini dipamerkan teknologi CCTV tercanggih berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things dari Uniview
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu program yang kini sedang dijalankan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah transformasi menuju Polri yang Presisi, yaitu pemolisian yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan.
Implementasi dari kepolisian yang prediktif atau predictive policing adalah polisi harus dapat memprediksi situasi dan kondisi yang menjadi isu dan permasalahan, yang tentunya didukung dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi.
Sejumlah asosiasi pelaku industri teknologi informasi menyodorkan sejumlah perangkat teknologi keamanan dan informasi untuk mendukung realisasi program tersebut.
Rekomendasi ini disampaikan Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI) bersama Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) dan Asosiasi Profesi Satpam Indonesia (APSI).
Di webinar ini dipamerkan teknologi CCTV tercanggih berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things dari Uniview, perusahaan teknologi keamanan terkemuka dari China.
Melalui distributornya di Indonesia, PT Professtama Teknik Cemerlang, Uniview memamerkan beragam solusi yang mendukung kota yang aman dan dan pintar atau safe and smart city di Indonesia.
Baca juga: Uniview Kenalkan Solusi Detektor Suhu Tubuh, Akurasi Teknologi Algoritmanya Hingga 99 Persen
Selama ini Uniview telah berhasil mengimplementasikan solusi Safe and Smart City di berbagai kota di China, Korea, Meksiko, Argentina dan Afrika.
Irwandi Salim, Presiden Direktur PT Professtama Teknik Cemerlang di webinar ini mengusulkan solusi keamanan Smoke Cloak, yang mengurangi resiko dan kerugian pada ancaman pencurian.
Baca juga: Pentingnya Edukasi Tentang Cyber Security Agar Terhindar dari Peretasan
Dikembangkan di Inggris sejak 1992, Smoke Cloak mampu menyemburkan kabut putih ke ruangan sejak alarm keamanan berbunyi, sehingga menutupi pandangan pencuri untuk melanjutkan aksi kejahatannya.
Kabut putih ini terbuat dari bahan kimia yang dikualifikasikan sebagai food grade sehingga aman, tidak beracun, dan tidak mematikan.
Andrew Yanuar, Konsultan keamanan lulusan Master of Science in Homeland Security and Safety Engineering, AS, menyampaikan paparan mengenai teknologi keamanan dan informasi Police 4.0.
“Teknologi Police 4.0 adalah teknologi pendukung kinerja Polri Presisi yang terdiri dari tiga aspek yaitu Big Data, Artificial Intelligence, dan tools," ujarnya.
"Beberapa teknologi yang saat ini sudah siap diimplementasikan adalah pengenalan wajah, deteksi pelanggaran lalu lintas, body worn camera, autonomous robot, dan platform aplikasi dengan fitur panic button,” kata Andrew.
Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri Brigadir Jendral Polri Edy Murbowo S I K Msi yang membuka webinar mewakili Kakorbinmas Polri Irjen Pol. Suwondo Nainggolan S.I.K, M.H mengatakan, salah satu program Polri yang diamanatkan Kapolri adalah peningkatan kemampuan Pam Swakarsa dengan penerapan teknologi informasi untuk mempermudah tugas-tugas kepolisian dalam menjaga keamanan ketertiban.
Dr. Ir.Sanny Suharli, Ketua Umum ATISI menyampaikan pentingnya pemahaman teknologi keamanan sesuai dengan jenjang profesi Pam Swakarsa.
Agoes Dermawan, Ketua Umum ABUJAPI mengingatkan, lapangan pekerjaan di era digital membutuhkan tranformasi digital. Sementara, Abdul Azis Said, S.E, Ketua Umum APSI membeberkan mengenai kompetensi Pam Swakarsa yang perlu dilengkapi dengan perangkat keamanan kerja terbaik.