Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Banyak Perempuan Terjun di Teknologi Industri, Praktisi: Perlu Diimbangi Literasi Keamanan Siber

Saat ini, sebanyak 22 persen angkatan kerja di bidang teknologi industri di Indonesia diiisi oleh perempuan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Banyak Perempuan Terjun di Teknologi Industri, Praktisi: Perlu Diimbangi Literasi Keamanan Siber
Shutterstock
Ilustrasi wanita karir.Bias gender, tempat kerja yang diskriminatif, dan pola pikir adalah beberapa tantangan umum yang dihadapi oleh wanita 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat ini, sebanyak 22 persen angkatan kerja di bidang teknologi industri di Indonesia diiisi oleh perempuan.

Yang menarik, angka rasio ini lebih tinggi daripada Eropa yang hanya mencapai 19 persen.

Menurut Edwin Lim, Country Director Fortinet Indonesia, hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan teknologi Indonesia melakukan lebih baik daripada rekan-rekan mereka di banyak negara maju.

“Namun berpuas diri bukanlah jawabannya. Bias gender, tempat kerja yang diskriminatif, dan pola pikir adalah beberapa tantangan umum yang dihadapi oleh wanita yang ingin membangun karier mereka di bidang teknologi di seluruh Indonesia," ujar Edwin, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Protergo Kenalkan Aplikasi Keamanan Siber untuk Seluler

Edwin mengingatkan, dengan tingginya rasio keterlibatan langsung perempuan di bidang teknologi industri, konsekuensinya literasi mereka tentang keamanan siber juga mutlak ditingkatkan.

'"Dengan mitra industri yang berpikiran sama, kami berupaya menjadikan keamanan siber sebagai sektor yang inklusif sehingga wanita dapat maju dalam keamanan siber, karena semakin Anda mengecualikan bakat, semakin rentan lanskap keamanan siber Anda," Edwin mengingatkan.

Berita Rekomendasi

Karena itu dia menyarankan agar kaum wanita perlu mengambil lompatan dan percaya bahwa kompetensi mereka tidak kalah dengan kolega pria mereka.

Menurutnya, terdapat banyak jalur pendidikan yang dapat membantu kaum wanita memulai karir atau mengembangkan karir di industry keamanan siber.

“Seiring dengan kurangnya talenta keamanan siber, kita saat ini berada dalam periode di mana bisnis dan wanita siap untuk mengambil keuntungan dan tumbuh sebagai hasilnya," kata dia.

Fortinet sendiri menurut Edwin, sejauh ini telah menjalankan beberapa program inklusi untuk meningkatkan visibilitas peluang yang tersedia bagi wanita untuk membuat terobosan dalam waktu yang sangat menarik untuk keamanan siber.

Baca juga: Soal Unggahan Foto Stupa Mirip Jokowi, Pakar Siber: Roy Suryo Tetap Bisa Berpeluang Terjerat Pidana

“Kami secara rutin mengadakan webinar dan acara yang mempromosikan pencapaian perempuan dalam keamanan siber.

Kami juga mendukung kelompok industri dan komunitas yang mendorong keragaman, yang menawarkan kiat-kiat kepada wanita tentang cara memulai karir mereka,” ujarnya.

Fortinet juga menggulirkan program pelatihan Network Security Expert secara mandiri pada tahun 2020.

Kursus gratis ini menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk membangun tenaga kerja keamanan siber yang beragam, adil, dan inklusif.

Selain pelatihan, program ini memberikan saran langsung kepada wanita tentang langkah selanjutnya yang perlu mereka ambil untuk memulai karir di bidang TI atau keamanan siber.

“Tanggapan yang kami terima sangat fenomenal, dengan lebih dari 950 ribu orang di Indonesia dan di seluruh dunia, mendaftar untuk mengikuti kursus ini," ungkapnya.

"Saya terdorong oleh upaya untuk membawa lebih banyak perempuan ke sektor ini, tetapi upaya ini harus terus menerus dan konsisten karena perubahan membutuhkan waktu, dan apa pun yang tidak berkelanjutan, akan terlihat seperti tokenisme,” kata Edwin.

Yang menggembirakan, menurut Edwin, banyak pemimpin industri dan pemilik bisnis termasuk di Indonesia yang saat ini menjadikan keragaman dan inklusi sebagai fokus alias tidak bias gender.

“Kami melihat lebih banyak pemimpin perempuan di bidang teknologi, termasuk keamanan siber, tetapi kami harus mengakui bahwa kebutuhan untuk memanfaatkan lebih banyak lagi talenta berbakat (kaum wanita) melalui lingkungan kerja yang inklusif,” tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas