Dinyakini Tak Akan Berjalan Jangka Panjang, Amazon Tutup Layanan Telehealth Akhir Tahun Ini
Amazon Care berkomitmen menghubungkan pasien secara virtual dengan dokter melalui layanan yang tersedia 24 jam.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perusahaan teknologi berbasis di Amerika Serikat, Amazon mengumumkan akan menutup layanan telehealth-nya yakni Amazon Care pada akhir tahun ini.
Diluncurkan pada 2019, Amazon Care berkomitmen menghubungkan pasien secara virtual dengan dokter melalui layanan yang tersedia 24 jam, serta menawarkan beberapa layanan tatap muka di kota-kota tertentu di Amerika Serikat.
Melansir dari CNN, layanan ini awalnya dikhususkan untuk karyawan Amazon serta beberapa klien perusahaan.
Namun setelah mendapat respon positif dari pelanggan dan karyawannya, Amazon memutuskan layanan ini bukan solusi yang tepat untuk pelanggan.
Baca juga: Amazon Teken Kesepakatan dengan Plug Power Terkait Pasokan Hidrogen Hijau
"Keputusan ini tidak dibuat dengan mudah dan menjadi jelas setelah berbulan-bulan mempertimbangkan dengan cermat. Meskipun anggota terdaftar kami menyukai banyak aspek dari Amazon Care, ini bukan penawaran yang cukup lengkap untuk pelanggan perusahaan besar yang telah kami targetkan, dan tidak akan berhasil dalam jangka panjang," kata SVP Layanan Kesehatan Amazon, Neil Lindsay.
Amazon telah lama merambah ke sektor kesehatan dan berusaha menjangkau pasar yang lebih luas.
Raksasa teknologi ini mengakuisisi layanan farmasi online PillPack pada tahun 2017. Setelah akuisisi tersebut, pada 2018 Amazon meluncurkan kembali PillPack sebagai apotek digitalnya yang diberi nama Amazon Pharmacy.
Baca juga: Ekspansi Amazon ke Layanan Medis Diyakini dapat Mendukung Kemajuan Sektor Kesehatan
Perusahaan yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat ini juga bekerja sama dengan JPMorgan dan Berkshire Hathaway, untuk menawarkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi karyawan di tiga perusahaan tersebut. Sayangnya upaya tersebut ditutup pada tahun 2021.
Tahun ini Amazon juga mengakuisisi layanan kesehatan One Medical dalam kesepakatan senilai 3,9 miliar dolar AS.
Seperti Amazon Care, One Medical bekerja sama dengan perusahaan lain untuk menawarkan layanan kesehatan bagi karyawan mereka.
Oleh karena itu, keputusan Amazon untuk menutup layanan Amazon Care cukup mengejutkan, mengingat investasi besar-besaran yang perusahaan ini berikan le layanan kesehatan.
Baca juga: IDADX: Facebook dan Amazon Sasaran Serangan Phising Paling Favorit di Kuartal II 2022
Namun Lindsay mengungkapkan, Amazon akan mengambil pelajaran dari proyek Amazon Care untuk menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik di masa mendatang.
"Kami akan terus menciptakan, belajar dari pelanggan dan mitra industri kami, dan mempertahankan standar tertinggi saat kami membantu membayangkan kembali masa depan kesehatan," ujar Lindsay.
Ekspansi raksasa teknologi ke sektor kesehatan tidak hanya dilakukan Amazon. Sederet Big Tech lainnya seperti Apple dan Google telah merambah ke sektor ini.
Apple telah bermitra dengan berbagai penyedia layanan kesehatan untuk menyediakan data biometrik pasien yang dikumpulkan oleh para profesional kesehatan melalui Apple Watch.
Perusahaan ini menyediakan beberapa fitur kesehatan di Apple Watch seperti pemantau detak jantung, mengunduh aplikasi untuk membantu perawatan bayi yang baru lahir, dan mengelola asupan obat-obatan.
Sedangkan Google memfokuskan diri ke penelitian kesehatan melalui kemitraan di berbagai universitas.
Dengan kerja sama ini, Google dapat memperluas penelitian di bidang kesejahteraan digital, memberikan informasi mengenai kesehatan mental, dan memperluas fitur di jam tangan Fitbit.