Pegawai Twitter Kompak Undur Diri, Nasib Elon Musk di Ujung Tanduk
Musk juga turut menyampaikan ancaman pemecatan secara langsung bagi para manajernya yang mengizinkan karyawan bekerja dari jarak jauh
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Ratusan karyawan dilaporkan mulai meninggalkan Twitter, usai Elon Musk CEO baru dari platform media sosial itu mengeluarkan ultimatum pada para pegawainya agar bersedia bekerja keras di bawah manajemennya.
Dalam pengumumannya yang disampaikan Musk di grup obrolan "watercooler" pada Kamis (17/11/2022), pihaknya memberikan dua pilihan pada sejumlah karyawan untuk ikut meningkatkan komitmen pada Twitter, atau menolak tawaran Musk.
Menurut laporan Reuters mereka hanya diberi waktu hingga pukul 5 sore waktu setempat, apabila mereka memilih pergi meninggalkan Twitter maka karyawan tersebut akan langsung dipecat dan dapat mengambil paket pesangon selama 3 bulan.
Tak hanya itu dalam pembicaraan tersebut, Musk juga turut menyampaikan ancaman pemecatan secara langsung bagi para manajernya yang mengizinkan karyawan bekerja dari jarak jauh serta enggan mengadakan pertemuan tatap muka.
Baca juga: Elon Musk Pakai Kemaja Batik Bomba Asal Desa Kecil Penghasil Nikel di Sulawesi Tengah saat KTT B20
Bahkan para karyawan juga diwajibkan untuk melakukan kerja lembur, demi mempercepat ambisi Twitter meluncurkan fitur – fitur anyar yang dapat mendongkrak pendapatan perusahaan.
Namun sayangnya usai Musk menyampaikan ultimatum tersebut, beberapa karyawan yang menolak kebijakan tersebut langsung angkat kaki dari kantor Twitter, mereka menyebut bahwa keputusan Elon Musk yang baru telah menciptakan lingkungan kerja yang keras dan tak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami adalah profesional yang terampil dengan banyak pilihan, jadi Elon tidak memberi kami alasan untuk tetap tinggal dan akhirnya banyak yang pergi,” kata seorang insinyur Twitter.
Menyusul yang lainnya, eksekutif yang merancang Twitter yakni Esther Crawford yang juga turut meninggalkan platform berlogo burung biru itu setelah mengirimkan pesan perpisahan pada sejumlah karyawan yang bertahan.
“Kepada semua Tweeps yang memutuskan untuk menjadikan hari ini sebagai hari terakhirmu: terima kasih telah menjadi rekan tim yang luar biasa melalui suka dan duka. Aku tidak sabar untuk melihat apa yang kamu lakukan selanjutnya," cuit Crawford.
Adanya gelombang pengunduran diri yang dilakukan para eksekutif Twitter tentunya menambah beban pada Elon Musk, mengingat beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan pemangkasan hubungan kerja pada ribuan karyawan Twitter.
Baca juga: Orang Terkaya Dunia Elon Musk Pakai Batik dari Daerah Penghasil Nikel Terbesar di Indonesia
Imbas dari eksodus massal, kini kantor cabang Twitter yang berlokasi di seluruh penjuru dunia terpaksa ditutup sementara waktu mulai Jumat (18/11/2022) hingga Senin (21/11/2022). Selain itu akses dari Twitter juga ikut ditangguhkan Musk.
"Hi, kami menutup sementara seluruh bangunan kantor dan seluruh akses akan ditangguhkan. Kantor akan buka kembali pada Senin, 21 November," demikian pengumuman dari Twitter.