Karyawan Twitter Wajib Lembur, Elon Musk Beri Fasilitas Kasur Queen di Kantor
sebelumnya Elon Musk telah memberikan isyarat agar para karyawannya lembur bekerja,demi memacu kinerja perusahaan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Demi memacu kinerja karyawannya saat lembur, Elon Musk diketahui memberikan fasilitas kasur tidur untuk istirahat para karyawan di kantor.
Dalam postingan foto yang diunggah salah satu netizen Twitter memperlihatkan bahwa ruangan konferensi di kantor pusat Twitter di San Francisco, yang biasanya hanya terdapat dua monitor telepresence kini diubah dan dilengkapi dengan beberapa kasur ukuran queen, meja, dan karpet oranye.
Para karyawan Twitter mengaku tidak mendapat pemberitahuan apa-apa mengenai munculnya kasur tersebut, namun mereka meyakini bahwa pemberian fasilitas kasur ini dilakukan agar para karyawan yang melaksanakan aturan wajib lembur dapat melakukan istirahat dengan nyaman di kantor.
Baca juga: Presiden Prancis Bertemu dengan Elon Musk, Bahas Aturan Konten Twitter
Mengingat sebelumnya Elon Musk telah memberikan isyarat agar para karyawannya lembur bekerja,demi memacu kinerja perusahaan.
“Ke depan, untuk membangun Twitter 2.0 dan sukses di dunia yang semakin kompetitif, kita perlu untuk benar-benar kerja secara hardcore. Ini artinya bekerja dalam jam kerja panjang di intensitas tinggi. Hanya performa istimewa akan lolos passing grade," jelas Elon Musk saat memerintahkan semua karyawan Twitter bekerja lembur.
Perubahan itu pertama kali diketahui para karyawan pada Senin lalu (5/12/2022). Tepatnya ketika Musk mewajibkan anggotanya untuk melakukan kerja dari kantor atau Work Form Office.
“Saat pertama kali ke kantor kami dikejutkan dengan isi kamar-kamar yang dilengkapi kasur berukuran Queen didalam ruangan kantor,” jelas seorang karyawan yang disembunyikan identitasnya.
Baca juga: Konten Berbahaya dan Ujaran Kebencian di Twitter Melonjak Pasca Akuisisi Elon Musk
Belum jelas ada berapa kasur yang disematkan Elon Musk di kantor berlogo burung biru itu, namun sejumlah pihak mengatakan bahwa jumlah kasus tersebut ada sekitar empat sampai delapan kasur per lantai.
"Ini bukan tampilan yang bagus. Ini merupakan tanda tidak hormat tak terucap. Tidak ada diskusi. Sama seperti, tempat tidur muncul," jelas satu karyawan Twitter yang dikutip dari Forbes.
Tak lama dari mencuatnya berita terkait penyematan kasur di kantor Twitter, Department of Building Inspection Amerika Serikat (AS) langsung turun dan menyelidiki kantor Musk terkait adanya perubahan fungsi bangunan dimana pada awal pendaftaran bagunan Twitter difungsikan sebagai kantor bukan tempat tinggal.
"Kami perlu memastikan bangunan digunakan sebagaimana mestinya," kata direktur komunikasi departemen, Patrick Hannan.
Baca juga: Elon Musk Blokir Akun Twitter Kanye West Gara-gara Tebar Ujaran Kebencian
CEO Twitter tidak menanggapi permintaan komentar Forbes, begitu pula departemen komunikasinya. Namun usai dirazia Elon Musk lantas mencuitkan kekesalannya pada Department of Building Inspection Amerika lewat cuitan di akun Twitter lantaran terlalu ikut campur dalam mengurus manajemen perusahaan.