Twitter Hapus Kebijakan Terkait Larangan Memposting Tautan ke Jejaring Sosial Lain
Twitter pada Minggu (18/12/2022) memutuskan untuk melarang penggunanya membagikan tweet yang berisikan link ke Facebook, Instagram, Mastodon, Tribel
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Twitter pada Senin (19/12/2022) dikabarkan telah menghapus kebijakan yang melarang penggunanya untuk memposting tautan ke jejaring sosial lainnya.
Dikutip dari Techcrunch, perusahaan juga diam-diam telah menghapus halaman kebijakan yang merinci aturan tersebut.
Seperti diketahui, Twitter pada Minggu (18/12/2022) memutuskan untuk melarang penggunanya membagikan tweet yang berisikan link ke Facebook, Instagram, Mastodon, Tribel, Post, dan Nostr, yang tujuan utamanya mempromosikan konten di platform tersebut.
Baca juga: Elon Musk Buat Jajak Pendapat: Apakah Saya Harus Berhenti Jadi CEO Twitter?
Akibat dari kebijakan baru Twitter, pengguna platform tersebut tidak dapat lagi mencantumkan profil media sosial lainnya di bio Twitter.
Selain itu, pengguna juga tidak bisa lagi memposting tweet yang mengundang follower untuk mengikuti mereka di platform media sosial lainnya.
Adapun, perusahaan milik Elon Musk itu juga membatasi penggunaan agregator pihak ketiga seperti Linktree dan Link.bio.
Kemudian, pihak Twitter mengatakan bahwa pengguna yang mencoba mengabaikan hal ini dengan cara menyembunyikan URL atau lainnya akan dianggap melanggar kebijakan perusahaan.
Perusahaan mengancam akan membekukan sementara akun pelanggar jika itu merupakan pelanggaran pertama mereka.
Baca juga: Elon Musk Ajukan Persyaratan Khusus ke Jurnalis yang Akunnya Ditangguhkan Twitter
"Setiap pelanggaran selanjutnya akan mengakibatkan penangguhan permanen," tambah Twitter.
Secara terpisah, Twitter pada Sabtu (17/12/2022) malam telah menangguhkan akun jurnalis Washington Post bernama Taylor Lorenz. Lorenz baru-baru ini menghapus semua tweetnya dan hanya menyisakan tiga postingan di akunnya, yakni dua tweet yang mempromosikan akun media sosialnya yang lain, dan satu tweet lagi yang meminta pendapat Musk mengenai cerita yang dia kerjakan bersama dengan Drew Harwell, sesama jurnalis Washington Post.