Badai PHK Belum Usai, Sederet Raksasa Teknologi asal AS Kompak Umumkan PHK di Awal Tahun
Awal bulan ini, Amazon telah mengumumkan PHK terhadap 18.000 staf di berbagai divisi perusahaan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Induk Google yakni Alphabet Inc, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12.000 karyawan atau 6 persen dari tenaga kerjanya.
CEO Alphabet Inc, Sundar Pichai, menyatakan bahwa PHK tersebut akan memengaruhi tim di seluruh perusahaan, termasuk tim perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik dan produk.
Baca juga: Pendapatan Menurun, Alphabet Akan Kurangi Penambahan Karyawan dan Pangkas Biaya Operasional
Selain itu, PHK juga bersifat global dan berdampak langsung pada staf di Amerika Serikat.
Pengumuman PHK Alphabet muncul selama periode ketidakpastian ekonomi global serta janji yang diungkapkan perusahaan teknologi besar, di mana Google dan Microsoft telah berinvestasi di bidang perangkat lunak yang sedang berkembang yang dikenal sebagai kecerdasan buatan (AI) generatif.
"Saya yakin tentang peluang besar di depan kami berkat kekuatan misi kami, nilai produk dan layanan kami, dan investasi awal kami di AI," ungkap Pichai.
3. Twitter Lanjutkan PHK Karyawan
Platform media sosial Twitter pada pekan lalu juga telah merencanakan PHK terhadap 50 karyawan di divisi produknya.
Sejak perusahaan media sosial ini diambil alih oleh Elon Musk pada Oktober tahun lalu, Twitter dengan cepat melakukan sejumlah perubahan produk dan organisasi.
Mulai dari meluncurkan tanda centang biru yang diverifikasi Twitter sebagai layanan berbayar hingga memangkas sekitar 50 persen stafnya.
Dalam laporan pendapatan yang dirilis baru-baru ini, Twitter membukukan pendapatan sebesar 1,025 miliar dolar AS atau turun 35 persen sepanjang kuartal IV tahun lalu.