Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Twitter Juga Digugat Crown Estate karena Belum Bayar Sewa Gedung untuk Kantornya di London

The Crown Estate menggugat Twitter di pengadulan lantaran menunggak pembayaran uang sewa gedung yang digunakan untuk kantor Twitter di London.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Twitter Juga Digugat Crown Estate karena Belum Bayar Sewa Gedung untuk Kantornya di London
Times Of Oman
The Crown Estate menggugat Twitter di pengadulan atas dugaan tidak ada itikad baik membayar uang sewa gedung yang digunakan Twitter sebagai kantor mereka di Kota London. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - The Crown Estate, perusahaan yang mengelola portofolio bisnis properti milik Kerajaan Inggris, mengajukan gugatan kepada Twitter di pengadulan atas dugaan tidak ada itikad baik membayar uang sewa gedung yang digunakan Twitter sebagai kantor mereka di Kota London.

HJuru bicara The Crown Estate pada Senin (23/1/2023) mengatakan, ruang kantor yang disewa Twitter selama ini berlokasi di 20 Air Street, London.

Upaya negosiasi untuk pembayaran uang sewa gedung tersebut saat ini sedang berjalan antara Crown Estate dengan pihak Twitter.

Melansir dari CNN, Twitter saat ini juga sedang menghadapi gugatan pembayaran uang sewa gedung dan dianggap sudah melanggar kontrak setelah Twitter diduga gagal membayar sewa salah satu kantornya di Kota San Francisco, Amerika Serikat.

Gugatan tersebut diajukan untuk pembayaran sewa gedung yang menunggak oleh Twitter berlokasi di 650 California Street, bukan kantor pusat utama Twitter di Market Street.

Elon Musk, CEO Twitter disebut menolak membayar tagihan vendor.

Berita Rekomendasi

Sebelum miliarder itu membeli Twitter pada Oktober tahun lalu, para eksekutif perusahaan telah mengumpulkan ratusan ribu dolar untuk tagihan travel yang rencananya akan segera dibayar.

Baca juga: Tunggak Bayar Sewa Kantor, Twitter Digugat

Tetapi begitu Elon Musk mengambil alih perusahaan, karyawan Twitter mengatakan Musk menolak membayar tagihan tersebut. Staf Musk mengatakan bahwa layanan tersebut disahkan oleh mantan manajemen Twitter dan bukan oleh CEO barunya.

Musk juga memulai kampanye pemangkasan pengeluaran perusahaan sejak dia mengakuisisi Twitter sebesar 44 miliar dolar AS. Musk diperkirakan memberhentikan lebih dari 3.700 karyawan, atau lebih dari 50 persen tenaga kerja Twitter.

Baca juga: Twitter Blue Tersedia di Android, Ini Fitur yang Ditawarkan Berikut Biayanya

Namun, lebih banyak karyawan mengundurkan diri setelah Musk mengumumkan agar pekerja Twitter diharapkan berkomitmen pada lingkungan kerja yang ” keras ”.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas