Manfaatkan Kecanggihan ChatGPT, Siswa di China Pakai Chatbot AI untuk Garap PR
Siswa rela membeli nomor seluler asing secara online yang dijual ilegal seharga 5,5 yuan untuk nomor ponsel AS agar bisa memanfaatkan chatbot.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Tak hanya itu ChatGPT juga membuat para konselor kehilangan pundi – pundi pendapatan lantaran lebih dari dua lusin siswa keluar. Karena mereka lebih memilih belajar dengan ChatGPT ketimbang belajar bersama mentor.
“Lebih dari dua lusin siswa yang biasanya belajar sebelum mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi kini telah keluar karena memilih untuk mempersiapkan diri dengan ChatGPT,” ungkap Thomas Lau, seorang konselor penerimaan perguruan tinggi di kota timur Suzhou.
China Blokir ChatGPT
Melonjaknya jumlah pengguna ChatGPT di China mendorong pemerintah Xi Jinping untuk memperketat kontrol dengan melarang penggunaan ChatGPT.
Pemerintah China menilai layanan chatbot OpenAI sebagai alat potensial bagi Amerika Serikat untuk menyebarkan artikel palsu.
Baca juga: Susul yang Lain, Tenance Kepincut Buat Chatbot Mirip ChatGPT
Untuk mencegah masyarakat China secara ilegal mengunduh layanan ChatGPT, Presiden Xi Jinping bahkan memerintahkan perusahaan induk WeChat, yaitu Tencent dan afiliasi Ant Group milik Alibaba untuk mematikan akses ChatGPT pada layanan platformnya atau melalui aplikasi pihak ketiga di toko aplikasi mereka.
"Pemahaman kami sejak awal adalah bahwa ChatGPT tidak akan pernah bisa masuk ke China karena masalah sensor, dan China akan membutuhkan versi ChatGPT-nya sendiri," kata seorang eksekutif dari perusahaan teknologi terkemuka di Beijing.
Ini bukan pertama kalinya China memblokir situs web atau aplikasi asing. Beijing diketahui telah melarang lusinan situs web dan aplikasi terkemuka AS.
Sebelumnya di tahun 2009 dan 2010 pemerintah China telah lebih dulu memblokir akses Youtube, Google, Facebook, YouTube, dan Twitter.
Pemblokiran kemudian berlanjut pada layanan Reddit dan Wikipedia di tahun 2018 dan 2019.